22 November 2015


"Yuk.. Borong Kue di Sitanala"


 

Belanja bulanan? Atau Belanja Baju ? Ah.. sudah biasa rasanya
Bagaimana kalau belanja kue murah ?
Ayo.. Bu belanja kuenya Bu.. banyak rasa macem-macem enak”
Ucapan kalimat itu seolah mengiringi langkah kaki pejalan kaki yang melewati kios-kios kue yang ada di jalan Sitanala, kota Tangerang. Lirikan mata banyak orang tidak bisa mengabaikan warna-warni puluhan bahkan ratusan kue-kue manis yang seakan-akan melambai minta dibeli. Puluhan penjual kue berbagai macam jenis di Sitanala sudah sibuk menjajakan jualannya  sebelum Maghrib tiba.

Menjelang Maghrib, kurang lebih sejak pukul lima petang para pedagang kue di Sitanala sudah siap menjajakan jualannya. Pasar Sitanala ini memang sudah lama dikenal sebagai tempat pasar kue sore dan subuh, karena jualannya baru mulai pada sore hari sampai tengah malam atau bahkan subuh. Semakin malam justru malahan penjualnya semakin ramai oleh para pembeli. Senna, salah satu pedagang kue di Sitanala mengatakan bahwa sebenarnya ada 2 kloter penjual yang bergantian, dimana ada yang baru keluar pada sore hari dan ada juga yang baru berjualan pada waktu subuh sampai pagi .
Mirip dengan Pasar subuh Senen yang di Jakarta,  di pasar ini berbagai jenis kue lezat dan jajanan bisa dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau seperti Lemper Rp 5000 isi 3 buah dan Bika Ambon seharga Rp 4.500 perbungkus. Satu dus Bolu gulung sepanjang 20cm dengan isi 3 varian rasa coklat, keju, pandan bisa didapatkan hanya dengan Rp 30.000. Tidak heran jika banyak pengunjung, khususnya ibu-ibu bisa memborong kue murah ini tanpa pikir panjang. Namun, bukan berarti harga yang sangat miring berarti kualitas tidak terjangkau lho. Salah satu pelanggan kue di Sitanala, Nia mengatakan bahwa kue yang dijual tidak kalah dengan yang di Mal. “Enak juga kok rasanya, bukan yang abal- abal juga rasanya. Apalagi murahnya itu lho jadi bisa beli banyak macam dan beliin keluarga di rumah” tutur Nia.


             Lucunya .. hampir seluruh kios di Pasar tersebut menjual produk kue dari vendor yang sama dan justru bisa bertahan dalam persaingan dengan tetangga sebelah. Sembilan tahun lamanya sudah  Senna , salah satu pedagang kue di Sitanala menjajakan kue-kuenya. Ingin berdagang dan mendapat keuntungan merupakan alasan mengapa Senna memilih Sitanala sebagai tempat berdagang.    “ Iya ..  karena juga kan di sini emang tempat pasar kue …” tambah Senna .
Pasar Sitanala memang sudah terkenal sejak lama dan setiap pedagang pun memiliki pelanggannya sendiri. Walaupun harga kisaran kue-kuenya terbilang cukup murah dari Rp 3000 sampai Rp 30.000 , mau tidak mau persaingan untuk mendapat keuntungan dan menggaet banyak pelanggan tetap terjadi di pasar ini. Strategi Senna dalam mempertahankan penjualan kue selama ini adalah memperbanyak jenis kue dan kualitas . “Kita mah… lebih banyakin aja macem”nya biar lebih banyak pilihan juga kan terus juga pertahanin kualitas”



Lain lagi dengan Yati yang baru hampir setahun berjualan kue di Pasar Sitanala  Menurutnya , jualan kue merupakan pekerjaan yang tidak berat makanya ia memutuskan untuk dagang kue sebagai pekerjaannya. Memprioritaskan kejujuran merupakan strategi utama yang dipakai oleh Yati. “Yang penting mah jualannya jujur aja sih,… dapetnya juga lumayan sih ” . Sekali- kali banyak juga pelanggan yang memesan kue dalam jumlah banyak dan jenis kue tertentu seperti tart black forest atau kue ulangtahun yang murah meriah.
Tidak ada salahnya iseng mampir ke Pasar ini jika Anda berkunjung ke daerah Tangerang tepatnya kawasan Neglasari. Bersiap – siaplah karena anda akan disuguhi oleh berbagai jenis kue yang menggoda mata dan wangi pandan yang khas. Menikmati kue-kue lezat dan enak tidak harus selalu mahal dan ke Mall kok....



                                                                                  Natasha Adriana / 1305001343 ( TuA)




           


 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar