"Yuk.. Borong Kue di Sitanala"
Belanja bulanan? Atau Belanja Baju ? Ah.. sudah biasa rasanya
Bagaimana kalau belanja kue murah ?
“ Ayo..
Bu belanja kuenya Bu.. banyak rasa macem-macem
enak”
Ucapan kalimat itu seolah mengiringi
langkah kaki pejalan kaki yang melewati kios-kios kue yang ada di jalan
Sitanala, kota Tangerang. Lirikan mata banyak orang tidak bisa mengabaikan
warna-warni puluhan bahkan ratusan kue-kue manis yang seakan-akan melambai
minta dibeli. Puluhan penjual kue berbagai macam jenis di Sitanala sudah sibuk
menjajakan jualannya sebelum Maghrib
tiba.
Menjelang Maghrib, kurang lebih sejak pukul lima petang
para pedagang kue di Sitanala sudah siap menjajakan jualannya. Pasar Sitanala
ini memang sudah lama dikenal sebagai tempat pasar kue sore dan subuh, karena jualannya baru mulai pada sore hari
sampai tengah malam atau bahkan subuh. Semakin malam justru malahan penjualnya
semakin ramai oleh para pembeli. Senna, salah satu pedagang kue di Sitanala
mengatakan bahwa sebenarnya ada 2 kloter
penjual yang bergantian, dimana ada yang baru keluar pada sore hari dan ada
juga yang baru berjualan pada waktu subuh sampai pagi .
Mirip dengan Pasar subuh
Senen yang di Jakarta, di pasar ini berbagai
jenis kue lezat dan jajanan bisa dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau
seperti Lemper Rp 5000 isi 3 buah dan Bika Ambon seharga Rp 4.500 perbungkus. Satu
dus Bolu gulung sepanjang 20cm dengan isi 3 varian rasa coklat, keju, pandan bisa
didapatkan hanya dengan Rp 30.000. Tidak heran jika banyak pengunjung,
khususnya ibu-ibu bisa memborong kue murah ini tanpa pikir panjang. Namun, bukan
berarti harga yang sangat miring berarti kualitas tidak terjangkau lho. Salah satu pelanggan kue di
Sitanala, Nia mengatakan bahwa kue yang dijual tidak kalah dengan yang di Mal. “Enak juga kok rasanya, bukan yang abal- abal juga rasanya. Apalagi
murahnya itu lho jadi bisa beli
banyak macam dan beliin keluarga di rumah” tutur Nia.
Lucunya .. hampir seluruh kios di Pasar tersebut menjual produk kue dari vendor yang sama dan justru bisa bertahan dalam persaingan dengan tetangga sebelah. Sembilan tahun lamanya sudah Senna , salah satu pedagang kue di Sitanala menjajakan kue-kuenya. Ingin berdagang dan mendapat keuntungan merupakan alasan mengapa Senna memilih Sitanala sebagai tempat berdagang. “ Iya .. karena juga kan di sini emang tempat pasar kue …” tambah Senna .
Pasar Sitanala memang sudah
terkenal sejak lama dan setiap pedagang pun memiliki pelanggannya sendiri. Walaupun
harga kisaran kue-kuenya terbilang cukup murah dari Rp 3000 sampai Rp 30.000 ,
mau tidak mau persaingan untuk mendapat keuntungan dan menggaet banyak
pelanggan tetap terjadi di pasar ini. Strategi Senna dalam mempertahankan
penjualan kue selama ini adalah memperbanyak jenis kue dan kualitas . “Kita mah… lebih banyakin aja macem”nya biar lebih banyak pilihan juga
kan terus juga pertahanin kualitas”
Lain lagi dengan Yati yang
baru hampir setahun berjualan kue di Pasar Sitanala Menurutnya , jualan kue
merupakan pekerjaan yang tidak berat makanya ia memutuskan untuk dagang kue
sebagai pekerjaannya. Memprioritaskan kejujuran merupakan strategi utama yang
dipakai oleh Yati. “Yang penting mah
jualannya jujur aja sih,… dapetnya
juga lumayan sih ” . Sekali- kali banyak juga pelanggan yang memesan kue dalam
jumlah banyak dan jenis kue tertentu seperti tart black forest atau kue ulangtahun yang murah meriah.
Tidak ada salahnya iseng mampir ke Pasar ini jika Anda
berkunjung ke daerah Tangerang tepatnya kawasan Neglasari. Bersiap – siaplah
karena anda akan disuguhi oleh berbagai jenis kue yang menggoda mata dan wangi
pandan yang khas. Menikmati kue-kue lezat dan enak tidak harus selalu mahal dan
ke Mall kok....
Natasha Adriana / 1305001343 ( TuA)
Natasha Adriana / 1305001343 ( TuA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar