22 November 2015

Ngejam, Ngopi, dan Ngerumpi


Ngejam, Ngopi, dan Ngerumpi



            Bicara indsutri kreatif rasanya selalu seru. Tentu. Terutama karena namanya saja sudah industri kreatif, pasti selalu ada kreasi baru dari industri ini. Suatu tempat yang berada di Karawaci, Tangerang, merupakan salah satu hal seru dari indsutri ini. Awalnya, entah dengan sebutan apa tempat ini harus disebut, entah kedai kopi, studio, ataupun lounge. Ternyata sebutan yang paling pas untuk tempat ini adalah Roemah Iponk. Selain karena memang pemiliknya bernama Iponk, rasanya memang tidak ada istilah lain yang lebih tepat daripada “rumah”.

        Berdiri pada tahun 2009 sebagai sebuah studio garasi, saat ini Roemah Iponk berhasil mengembangkan sayapnya menjadi sebuah studio projek komersil. Studio ini mulai “dibisniskan” atas kebutuhan latihan dan rekaman yang lama-kelamaan membludak. Nama Roemah Iponk pun seakan-akan muncul begitu saja, hanya karena seringnya jawaban yang timbul atas pertanyaan, “Latihan dimana lo hari ini?”, atau “Rekaman dimana lo nanti?”, yang adalah “di rumah iponk”.
         Roemah Iponk lebih dari sekedar studio musik. Selain sebagai studio latihan dan rekaman di lantai dua, bangunan bertingkat tiga ini sekarang juga menjadi rumah tongkrongan bagi berbagai komunitas, seperti komunitas musik, kumpulan entrepreneur yang doyan ngopi, kumpulan nobar sepak bola, para mahasiswa yang sibuk skripsi dan butuh internet gratis, sofa empuk serta penyejuk ruangan, atau sekedar para pekerja kantoran yang habis macet-macetan dan butuh segelas es kopi dingin.
        “Gue ajak lo dateng kemari, gak peduli dari bidang profesi kreatif apapun. Awalnya mungkin dari dunia musik dulu, karena gue deket dengan pekerja di bidang itu. Lo boleh bawa temen. Gue ajak yang lain, yang lain juga ajak temen. Gue kenalin kalian semua. See what we can do next. Gue percaya bahwa selalu ada jalan untuk saling support di dunia kreatif. Dan, lo ga perlu merasa terbeban apa-apa, karena semua dilakukan dengan santai, sambil ngopi, dan ngobrol.” Demikian penjelasan Iponk menunjukkan bahwa Roemah Iponk sangat mengedapkan prinsip kekeluargaan.
       Ivan Christian Gojaya yang akrab dipanggil Iponk lahir di Bandung, 15 Oktober 1989. Pemilik Roemah Iponk ini telah menekuni musik sejak usianya masih delapan tahun. Kecintaanya dalam berlatih blues membuat Iponk begitu mudah akrab dengan ritme dan melodi. Hal tersebut lah yang menjadi dasar ketertarikannya pada dunia rekaman. Berawal dari iseng semata, ditambah sedikit rasa penasaran untuk menciptakan musik sendiri, membuat pria pecinta Stevie Ray Vaughan  mulai menekuni proses rekaman sejak usia 15 tahun.

       Ketekunannya dalam mempelajari dunia rekaman berbuah manis, kini Iponk menjadi salah satu audio engineer dan composer terpercaya di Indonesia. Terbukti selama enam tahun Roemah Iponk berdiri, Iponk berhasil menjalin kerja sama dengan banyak nama di dalam dunia musik, seperti Titiek Puspa, Mathew Sayerz, Albert Fakdawer, Echa Soemantri, GAC, Andre Dinuth, dan masih banyak lagi. Selama itu pula, proyek produksi yang melibatkan musik yang dikerjakan oleh Iponk sebagai composer untuk proyek produksi, seperti film dan serial-serial mini, pun tak kalah banyaknya.

Ezra Jemadu / 00000004064 (TuA)


1 komentar: