“DAMPAK ASAP DARI PULAU SUMATERA”
Teriknya matahari sudah tidak
rasakan lagi oleh penduduk Indonesia yang menetap di pulau Sumatera.
Kebarakan hutan dan lahan
yang menutup langit Sumatera dan Kalimantan ini bukan hanya menurunkan kualitas
udara, namun juga mengganggu langit negara tetangga seperti Singapura dan
Malaysia.
![]() |
(Foto disebelah kiri merupakan kondisi Danau Toba setelah terkena kabut asap, foto disebelah kanan merupakan kondisi Danau Toba sebelum terkena kabut asap. *gambar diambil dari linkis.com) |
Dampak asap ini dinilai sangat merugikan, mulai
dari maslaah kesehatan para penduduk, pembatalan penerbangan hingga polusi yang
berdampak hingga ke negara Singapura dan Malaysia.
Kabut yang semakin tebal di daerah Sumatera
khususnya Riau ini sudah mulai menjatuhkan para korban. Masalah yang dihadapi
oleh warga antara lain gangguan pernafasan sehingga para warga dianjurkan untuk
selalu menggunakan masker agar terhindar dari abu sisa kebaran hutan.
Di Jambi, kegiatan belajar mengajar disekolah
juga diliburkan selama tujuh hari akibat dari kabut asap. Sekolah yang
diliburakan aadalah sekolah dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah
Menengah Atas (SMA).
Di Jambi sendiri, sinar matahari tidak dapat
menembus pekatnya asap. Sehingga untuk sementara waktu maskapai penerbangan
tidak bisa beroperasi. “seluruh aktifitas penerbangan hari ini tidak berjalan
karena jarak pandang tidak aman untuk aktifitas penerbangan,” ujar Manager
Operasional Bandara Sultan Thaha, Gurit Setiawan.
Di Palembang, maskapai Garuda Indonesia
meniadakan penerbangan pagi pukul 06:00-09:00 hingga sepekan kedepan. Selain
pembatalan, tiga penerbangan dari Garuda Indonesia pukul 06:00-09:00 digeser ke
waktu yang lebih siang. Jadwal pergeseran adalah rute oenerbangan
Palembang-Jakarta, Palemban-Medan, dan Palembang-Bengkulu.
Tidak hanya dinegara sendiri, kabut asap juga
berdampak ke negara tengga seperti Singapura dan Malaysia. Di Singapura Utara,
kabut asap sudah mulai telihat dari jendela apartemen dan mengganggu
pernafasan. “Kalau nafas, rasanya lebih berat,” ujar Andi, pegawai kantoran
Kampanye yang bertajuk “Gerakan 10.000 Langkah
Merdeka” akan dibatalkan oleh Departemen Kesehatan Negara Bagian Kedah,
Malaysia karena kabut asap. Acara ini dibatalkan karena polutan udara didaerah
Taman Jubille Perak sudah mencapai level yang berbahaya bagi kesehatan dan
dapat mengganggu pernafasan.
Sherly Wulansari Supatra (TTN)
1305003519
16 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar