Pe-de Ekonomi Tumbuh di 2016
Jumat, 13 November 2015 | 12:01 WIB
Gubernur Bank Indonesia Agus DW Maerowardojo
|
JAKARTA -
Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 kembali diprediksi lebih baik dibandingkan
tahun 2015. Kali ini perekonomian Indonesia meningkat di angka 4,73
persen, dibanding angka sebelumnya yang hanya mencapai kisaran 4,67
hingga 4,72 persen.
Gubernur bank
Indonesia Agus DW Martowardojo merasa percaya diri bahwa kondisi perekonomian
di Indonesia akan berjalan lebih baik dari sebelumnya. Agus juga meyakini bahwa
ekspansi belanja pemerintah dan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi
untuk tahun depan.
“Hingga akhir tahun
ini, kondisi perbaikan ekonomi global mengalamai kemerosotan. Namun, Indonesia
masih bisa tetap tumbuh,” tuturnya saat berkunjung ke Redaksi Kompas.
Ketua Asosiasi
Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita juga menilai bahwa dengan adanya
perbaikan di sektor pengiriman barang menyebabkan terjadinya pertumbuhan volume
barang yang dikirim.
“Kami optimis tahun
depan pasti lebih baik, Oktober saja terdapat kiriman barang elektronik dan
berbagai produk otomotif yang sangat meningkat,” ujarnya.
Keoptimisan akan
pertumbuhan ekonomi juga disampaikan David E Sumual selaku Kepala Ekonom PT
Bank Central Asia Tbk. Ia menuturkan bahwa triwulan III-2015 menjadi pusat
momentum perbaikan ekonomi di Indonesia.
“Bila dilihat per
sektor yang ada, konstruksi meningkat signifikan, terutama hal ini dipengaruhi
oleh belanja pemerintah, dan adanya pengurangan konsumsi rumah tangga akan
barang impor sehingga beralih ke produk domestik,” ujar David.
Walau pertumbuhan
ekonomi ini terbilang seperti angin sejuk, namun pengajar Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta A Prasetyantoko mengkhawatirkan bahwa
akan ada persoalan pada belanja pemerintah tahun depan yang dipengaruhi masalah
penerimaan pajak.
“Kalau tahun ini saja
penerimaan pajak meleset lebih dari 200 triliun, maka hal serupa bisa saja
terjadi tiga tahun yang akan datang,” kata Prasetyantoko.
Namun walau terdapat
sedikit kekhawatiran, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan
Ketenagakerjaan, Sugiarto Sumas masih berharap bahwa dengan investasi dan
belanja pemerintah tersebut juga akan menciptakan lapangan kerja baru bagi
masyarakat.
“Penyerapan tenaga
kerja secara langsung diperkirakan bisa mencapai 270.831 orang dengan dampak
berganda, 563.328 tenaga kerja,” tutur Sugiarto.
Editor: Cheryl
Antoinette
Sumber
foto: Google.com
Sumber
video: kompas TV (youtube.com)
Sumber
link: kompas.com
Baca
juga:
Cheryl Antoinette
(TTN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar