“katanya sih ngumpul…tapi….malah
maen hp”
Yaitullah
salah satu kalimat yang sering terucap jaman sekarang kalau anak remaja ngumpul-ngumpul. Gak heran
beberapa dari mereka disebut sebagai “ansos” kalau lagi ngumpul, karena pandangan
mereka hanya tertujukan pada handphone yang mereka gunakan. Entah bermain game,
maupun asik dengan media sosial yang digunakan. Gadget memang sangatlah penting
bagi kita semua, untuk mengetahui informasi-informasi terkini, atau informasi
tentang hal yang kita tidak ketahui, untuk tetap keep in touch dengan kerabat
kita. Tapi semua itu tentu memiliki dampak negative nya masing-masing.
Contoh
simplenya aja, ketika mahasiswa sedang berkuliah. Dosen menjelaskan dengan
slide, pada normalnya mahasiswa akan mencatat apa yang diterangkan oleh dosen
melalui slide. Tapi mahasiswa yang “normal” akan segera mengambil handphone
mereka lalu membuka aplikasi camera, dan dengan segera memfoto slide yang
dijelaskan oleh dosen. Atau yang lebih simple lagi adalah, mahasiswa tinngal
membuka aplikasi voice record lalu diletakan didepan meja kelas.
“kayaknya
engga deh, soalnya kan kita kaya lebih penting kuliah dari pada gadget. Soalnya
gak semua didapeting dr gadget” ujar Danny
salah satu mahasiswa akuntansi kampus ternama didaerah karawaci
tanggerang selatan. Baginya gadget itu penting, tapi tetap lebih penting
prioritas utamanya yaitu berukuliah. Laki-laki dengan alis tebal ini pun
berpendapat bahwa pengaruh gadget sekarang memang positif. Tetapi tentu juga
ada sisi negativnya, yaitu saat kita semua katanya “ngumpul” bareng, taunya sih
malah sibuk sama gadget masing-masing. Moment dimana harusnya kita semua
bercanda tawa dengan kerabat, malah menjadi moment diam dan sibuk dengan
gadgetnya masing-masing. Entah chat sama pacar ataupun sibuk buka path atau
intagram. Dan yang lebih disayangan lagi adalah dengan adaanya aplikasi terbaru
yaitu “snapchat”,aplikasi tersebut
adalah salah satu aplikasi dimana kita dapat mengirimkan foto kita dengan
tulisan. tidak heran jika jama ini, sering ditemukan orang-orang yang berfoto
sambil jalan. Habit tersebut adalah habit yang buruk jika dilihat oleh orang
banyak.
Malu?
Tentu aja engga, bagi sebagian besar orang yang memakai aplikasi ini merasa
tidak peduli dengan apa yang dilakukannya. “yaelah bodo mata sih org ngmg apa
yang penting bagus” kalo kata anak muda yang dipegaruhi oleh perkembangan
teknologi yang ada.
Tamara Anastasia Wijaya (1305003615 TuA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar