17 November 2015

PARIS DITEROR !!!!




Paris,Dunia kembali berduka ,Perancis yang dikenal sebagai kota mode dunia kembali menangis , tepatnya 13 November 2015 pasukan yang meng atas namakan 'ISIS atau Islamic State of Iraq and the Levant kembali membombardir kota Paris ,disaat semua masyarakat Perancis sedang menyaksikan pertandingan antara tim ayam jantan yang tak lain adalah tim Perancis melawan juara piala dunia 2014 ,tim Jerman , suara bom pertama terdengar di dalam stadion State de frace ,stadion kebanggaan kota paris tersebut,ledakan itu pun membuat semua suporter yang ada didalam stadion tersebut terkejut , setelah ledakan pertama muncul lagi ledakan beruntun yang ada di 7 titik kota paris meliputi Gedung Konser Bataclan, Rue Bichat, Av. de la Republique, Bd. Voltaire, Rue Charonne, dan Boulevard Beaumarchais.ledakan pun tidak hanya membekali pasukan ISIS untuk meneror Perancis mereka juga melakukan penembakan brutal  yang menewaskan kurang lebih  20 orang berikut kronologi peristiwa kota Paris
                              dukungan australia terhadap perancis

Pukul 21.09 Pengunjung restoran di Rue Bichat diberondong tembakan oleh seorang laki-laki menenteng AK-47. Korban tewas mencapai 20 orang. Polisi antiteror sudah mendapat informasi dan disebar ke penjuru kota. Dalam momen bersamaan, penembakan beruntun terjadi di tiga lokasi lain, yakni bar dide Charonne dan Faidherbe, serta restoran di La Petit Cambodgedan, jam 21.42 Saat polisi masih melacak lokasi di restoran, dua bom bunuh diri terjadi di Stadion Stade de France, yang sedang menggelar pertandingan sepakbola persahabatan antara Timnas Prancis vs Jerman. Presiden Francois Hollande pun sedang berada di lokasi pada saat bom meledak, sehingga segera dievakuasi. Akibat ledakan di tribun itu, belasan orang tewas.


                  dukungan masyarakat Perancis untuk melawan teroris

Pukul 21.48 Nyaris bersamaan dengan bom di Stadion Stade de Frace, setidaknya tiga orang diketahui menyerbu Gedung Bataclan yang sedang menggelar konser. Pelaku memberondongkan peluru ke arah kerumunan 1.000 penonton selama nyaris 15 menit Di lokasi ini, jatuh korban tewas paling banyak. Gedung Bataclan jaraknya sangat dekat dengan Kantor Redaksi Charlie Hebdo yang Januari lalu diserang kelompok militan. jam 23.02 Presiden Hollande, setelah dievakuasi dari Stadion, memberikan pidato kepada media massa. Dia mengatakan terorisme yang mengerikan telah terjadi di Prancis, sehingga pemerintah menetapkan keadaan darurat. Untuk itu, dia memerintahkan polisi dan tentara bekerja sama menghentikan segala potensi serangan lanjutan. Rapat kabinet pun menyatakan seluruh perbatasan darat ditutup.

                                dukungan Inggris terhadap Perancis 

"Penutupan perbatasan ini untuk memastikan para pelaku tindak pidana ini tidak meninggalkan negara ini," kata Hollande.Pukul 23.55 Polisi antiteror mulai masuk ke Gedung Bataclan, mencoba membebaskan sandera. Kontak senjata terjadi, setidaknya empat aparat tewas karena ditembak pelaku. 00.35 Polisi Prancis mengatakan kasus penyanderaan di Bataclan berhasil dituntaskan. Tiga pelaku tewas, tapi belum diketahui apakah ada pelaku lainnya yang masih bebas. Ciri-ciri pelaku tidak diumumkan pada pers. Korban tewas insiden Bataclan mencapai100 orang, sedangkan dari penembakan di lokasi lain ditambah bom bunuh diri, korban tewas 53 orang.
saat ini total dari serangan teroris di paris mencapai 128 orang
dengan adanya aksi terorisme ini dukungan terhadap Paris sangat besar , para pemimpin dunia pun siap bersatu melawan terorisme yang dipimpin oleh Amerika Serikat,tidak hanya pemimpin dunia yang memberikan dukungan tetapi di sosial media banyak sekali dukungan untuk Perancis,contoh seperti di facebook memasang bendera Perancis di halaman website mereka.








                                                                                                                DICKSON JOVANTO (TTN)
                                                                                                                  00000003859


Tidak ada komentar:

Posting Komentar