Effendi mengantongi keuntungan Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per hari setiap melakukan penipuan. Total omzet yang diraih mencapai Rp 5 miliar per tahun.
Dengan penghasilan setinggi bukit itu, pria asal wajo ini mampu membangun rumah mewah di kampung halamannya di Abbanuang Desa Lautang, Kecamatan Belawa, Wajo, Sulawesi Selatan. Rumah berornamen kayu jati itu berlantai dua dan dibangun di atas lahan 600 meter persegi.
Pria berusia 36 tahun ini mengisi rumahnya dengan furniture berbahan kayu jati dan peralatan elektronik. Tidak hanya itu, Effendi yang hobi sabung ayam ini punya koleksi 2 mobil dan 4 motor.
Effendi meraup omzet Rp 5 miliar per tahun.
"Sehari keuntungan antara Rp 3 juta sampai Rp 7 juta," kata Effendi kepada wartawan di ruangan penyidik Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Jika rata-rata Effendi sehari mendapat Rp 7 juta dari hasil pencurian maka dalam satu tahun dia diperkirakan memperoleh uang sebesar Rp 5.040.000.000.
"Tapi kan kadang sehari tidak dapat. Itu pun dibagi-bagi sama anak buah saya, saya punya anak buah 5 orang," ujar pria asal Wajo, Sulawesi Selatan ini.
Dari penghasilan yang diperoleh, keuntungan dibagi 75 persen untuk tersangka dan 5 persen untuk anak buahnya. Dia juga membagi keuntungan 7 persen bagi pembuat rekening palsu. "Rekening saya beli dari orang di Jakarta Selatan," imbuhnya.
Mobil milik Effendi
Effendi mendapat keuntungan lebih banyak karena sebagai pemodal. Ia membiayai operasional hingga peralatan untuk melakukan kejahatan seperti laptop, puluhan modem, sejumlah port modem, kartu SIM Card hingga menyewa rumah sebagai base camp.
sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar