Muda
Bukanlah Alasan
Seringkali banyak
anak muda di Indonesia dianggap sepele oleh masyarakat karena perilaku mereka
yang belum bisa dianggap menjadi orang dewasa. Namun, pandangan itu seolah-olah
menghilang dari pikiran saya setelah saya menemukan sosok yang akrab disapa
Bayu.
Nurvianto Bayusuputra (25) atau
sosok yang akrab disapa Bayu oleh teman-teman sepergaulannya adalah mahasiswa
Fakultas Psikologi di Universitas Pelita Harapan. Saat ini ia sedang sibuk
mengerjakan tugas akhirnya untuk mendapatkan gelar sarjana.
Saat saya mendatangi tempatnya,
ia menyapa saya dengan ramah dan sangat sederhana. Meskipun hari sudah sangat
malam, tetapi ia masih menyempatkan waktu untuk saya tanya-tanya,”Ngga apa-apa
lah, kan sama-sama mau UAS.” ujarnya sambil tertawa.
Setelah saya melontarkan
beberapa pertanyaan kepada Bayu, saya tertegun karena dia juga sudah menjabat
sebagai Ketua Yayasan Taman Kanak-Kanak Luhur Anugrah di daerah Nagrak,
Sukabumi. Di usianya yang masih muda, ternyata dia sudah menjalani dua
kewajiban sekaligus, sebagai mahasiswa dan juga sebagai ketua yayasan. Hal yang
membuat saya terkagum-kagum adalah saat ini ia sedang menyandang status
mahasiswa yang berprestasi juga karena beasiswa yang diterimanya.
Mengerjakan dua kewajiban
sekaligus bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang, bahkan bagi saya sendiri.
Namun Bayu dapat mengerjakan keduanya, karena Bayu tidak bekerja sendiri di
dalam yayasan tersebut. Kendala yang dihadapinya adalah masalah jarak dan waktu
yang lebih memungkinkan Bayu untuk lebih sering berada tempat kuliahnya,
sehingga sulit sekali untuk menjangkau yayasan yang sedang dipimpinnya.
Bayu juga sempat bercerita
alasan mengapa ia ditunjuk menjadi ketua yayasan hanyalah kebetulan, karena
pada waktu itu ia sedang bekerja di salah satu sekolah internasional di daerah
Cilangkap dan mendapatkan proyek untuk membantu sekolah lainnya. Akhirnya, ia
beserta kolega-koleganya memutuskan untuk membantu sekolah yang menjadi target
bantuan tersebut. Karena belum adanya naungan hukum bagi yayasan tersebut, Bayu
dan kawan-kawannya memutuskan untuk mengelola yayasan tersebut dan saat itu
Bayu dipercaya sebagai ketua yayasan.
Setelah mendengar cerita dari
sosok yang sangat ramah dan murah senyum ini, dia juga menyimpulkan bahwa kita
tidak harus menunggu sampai tua untuk melakukan hal yang baik dan juga
menginspirasi. “Muda bukan berarti kita mati dan terhambat untuk melakukan
sesuatu yang baik, justru kita harus mulai bergerak untuk membantu orang yang
lebih berpengalaman.”
Obrolan kami terhenti karena
waktu yang terbatas dan malam yang mulai larut, saya memutuskan untuk mengakhiri
obrolan. Tidak lupa juga, saya berfoto bersama dan mengucapkan kata penyemangat
agar tugas akhirnya cepat selesai.
Oleh Irvan (TuA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar