“Masih
Muda, Joshua Kelola Tempat Makan”
Di sore hari berhembus angin, suara kendaraan lalu lalang.
Terdengar suara metro mini yang melaju kencang dan terkadang mengklakson dengan
sekuat tenaganya, membuat orang kaget. “Brem..! Brem..!”. Begitulah suara mesin
motor, yang setiap hari menjadi teman Joshua. Joshua adalah seorang mahasiswa
muda semester 5 yang sedang mengelola bisnis tempat makan “Ayam Bakar Toki –
Toki” yang berada di Jakarta Pusat.
Di dalam lingkungan masyarakat ini ada banyak sekali
remaja yang sudah dapat menghasilkan uang sendiri, yang sudah bisa bertanggung
jawab dengan dirinya sendiri. Seperti menjalankan bisnis di usia muda. Bisnis menurut
ilmu ekonomi adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
untuk mendapatkan laba. Tidak ada yang salah dengan bisnis muda, contohnya
seperti Joshua ini. Dia seorang mahasiswa yang sedang mengelola bisnis tempat
makan di daerah Jakarta Pusat bersama rekan nya yang bernama Febriyano Valentino selaku founder dan owner dari bisnis ini. Bisnis tempat makan ini sudah hampir setahun di
jalaninya. Meskipun dia sebagai mahasiswa yang aktif di STP Sahid yang berada
di Sudirman, dengan jurusan perhotelan, namun dia tetap belajar bertanggung
jawab untuk menjalankan bisnis tempat makan ini.
“Iya.. Saya bekerja sama dengan teman saya
Febriyano Valentino yang akrab di panggil Ryan, yaitu selaku founder dan owner Ayam Bakar Toki - Toki ini. Tapi sekarang saya juga yang manage tempat ini, saya evolusiin lagi
menu – menu nya. Sekarang jadi ada nasi goreng, kebab toki. Saya juga yang jadi
koki nya hehehe.” Kata Joshua saat di tanya cerita singkat mengapa bisa bikin
tempat makan ini. Begitu banyak sekali bisnis – bisnis yang dilakukan oleh
remaja jaman sekarang, yang paling mudah dan cepat memang online shop, namun
Joshua beranggapan lain.
“Saya lebih suka buka bisnis yang orang gak akan pernah
berenti. Contohnya makan, orang – orang gak akan berenti makan dan minum kan? Hehehe.
Karena makanan terus berkembang jadi ya lebih tertarik ke makanan aja.” Ujar Joshua.
Sudah banyak orang yang mengunjungi tempat makan ini,
bersantai, makan dan hangout dengan teman – teman. Seperti Marcillio, seorang
mahasiswa yang kerap datang ke tempat ini. “Enak aja nongkrong disini, makanannya
enak terus murah juga. Yang paling bikin pewe sih karena disini free wifi
hehehe.” Ujar Marcillio.
Nama tempat makan ini memang cukup unik, “Ayam Bakar Toki
– Toki”. Nama yang masih asing di telinga kita. Saat di tanya, Joshua
mengeluarkan tawanya. “Hahaha... toki – toki itu bahasa Manado yang artinya
kayak di pukul – pukul gitu deh. Ya gak tau juga ya kenapa pilih namanya Toki –
Toki. Bikin penasaran orang aja gitu hehehe buat marketing juga kan.” Ujar Joshua.
Banyak menu yang ditawarkan disini. Menu yang paling
andalan adalah ayam bakarnya, ayam bakar tanpa tulang yang membuat orang
menjadi ketagihan. Bumbu yang meresap, dan disajikan dengan nasi. Jangan lupa
pakai sambal yang khusus di buat. Pedas dan nikmat. “Kalau ayam goreng kan udah
banyak ya, jadi lebih milih ayam bakar. Tapi ayam bakar di sini beda, kita
disini ayamnya yang tanpa tulang, enak banget. Kan ayam bakar juga lebih sehat.”
Kata Joshua saat di tanya mengapa lebih memilih ayam bakar.
ayam bakar tanpa tulang |
Setiap bisnis pasti akan selalu melewatkan proses yang
sulit. Dari memikirkan cara – cara pengerjaannya, sampai terkadang sulit
menyatukan ide dengan teman yang sama – sama menjalankan bisnis ini. Proses inilah
yang akan menentukan suatu bisnis berhasil atau tidak. Proses Toki – Toki ini
sendiri juga tidak mudah. Banyak kegagalan dan rasa ingin menyerah yang dialami
Joshua dan teman – teman bisnisnya. Seperti perbedaan pendapat, selebor dalam melakukan
sesuatu. “Emang Tuhan yang atur semua,
dan saya yakin Dia punya rencana. Sekarang bisa seperti ini udah bangga banget.
Saya langsung investasi pake menu baru, supaya di kenal dan lebih menarik. Tapi
menurut saya ini belum mencapai kata
sukses, karena saya pengen tempat ini sampe jadi resort gitu hehehe. Itu mimpi
saya. Amin.” Ujar Joshua.
Setiap remaja pasti akan mengalami perubahan pada
dirinya, baik fisik atapun pikiran. Seperti Joshua ini, setelah menjalankan
bisnis ini dia mengalami banyak perubahan di dirinya. “Saya sih sekarang jadi
lebih tanggung jawab dong hehehe. Saya juga mulai mengaplikasikan hal – hal yang
saya pelajari di kampus, ya sekalian praktek juga. Lebih menghargai waktu aja
gitu.” Kata Joshua saat di tanya mengenai perubahan di dirinya selama
menjalankan bisnis ini.
Bagi remaja yang sedang menjalankan bisnis muda, biasanya
tidak bisa mengatur waktu dengan kuliah. Banyak remaja yang gagal karena
keteteran akibat menjalankan kewajiban di kampus. Tetapi berbeda dengan Joshua
ini. “Capek sih, tapi saya masih bisa handle kok. Karena saya dulu magang di
hotel jadi lumayan bisa dijadikan praktek buat sekarang.” Ujar Joshua.
Di usia muda ini, memang banyak dari kita mempunyai cita –
cita atau mimpi ke depan untuk menjalankan kehidupan ini. Mimpi – mimpi inilah
yang menjadi panutan sekarang kita berusaha. “Jangan pernah berhenti bermimpi,
tapi juga jangan kebanyakan mimpi. Pokoknya harus berdoa juga, itu yang paling
penting.” Ujar Joshua. Memang seharusnya remaja sekarang ini lebih harus bisa
bertanggung jawab. Memang tidak sedikit remaja yang sedang menjalankan sebuah
bisnis untuk menghasilkan uang dan untuk menambah pengalaman. Jangan menyerah,
dan jangan berhenti usaha. Karena, sebuah usaha itu adalah sebuah proses yang
akan menentukan keberhasilan kita sendiri.
Kezia Estefani (TuA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar