21 November 2015

“Masih Muda, Joshua Kelola Tempat Makan”

“Masih Muda, Joshua Kelola Tempat Makan”

Di sore hari berhembus angin, suara kendaraan lalu lalang. Terdengar suara metro mini yang melaju kencang dan terkadang mengklakson dengan sekuat tenaganya, membuat orang kaget. “Brem..! Brem..!”. Begitulah suara mesin motor, yang setiap hari menjadi teman Joshua. Joshua adalah seorang mahasiswa muda semester 5 yang sedang mengelola bisnis tempat makan “Ayam Bakar Toki – Toki” yang berada di Jakarta Pusat.


Di dalam lingkungan masyarakat ini ada banyak sekali remaja yang sudah dapat menghasilkan uang sendiri, yang sudah bisa bertanggung jawab dengan dirinya sendiri. Seperti menjalankan bisnis di usia muda. Bisnis menurut ilmu ekonomi adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Tidak ada yang salah dengan bisnis muda, contohnya seperti Joshua ini. Dia seorang mahasiswa yang sedang mengelola bisnis tempat makan di daerah Jakarta Pusat bersama rekan nya yang bernama Febriyano Valentino selaku founder dan owner dari bisnis ini. Bisnis tempat makan ini sudah hampir setahun di jalaninya. Meskipun dia sebagai mahasiswa yang aktif di STP Sahid yang berada di Sudirman, dengan jurusan perhotelan, namun dia tetap belajar bertanggung jawab untuk menjalankan bisnis tempat makan ini.

“Iya.. Saya bekerja sama dengan teman saya Febriyano Valentino yang akrab di panggil Ryan, yaitu selaku founder dan owner Ayam Bakar Toki - Toki ini. Tapi sekarang saya juga yang manage tempat ini, saya evolusiin lagi menu – menu nya. Sekarang jadi ada nasi goreng, kebab toki. Saya juga yang jadi koki nya hehehe.” Kata Joshua saat di tanya cerita singkat mengapa bisa bikin tempat makan ini. Begitu banyak sekali bisnis – bisnis yang dilakukan oleh remaja jaman sekarang, yang paling mudah dan cepat memang online shop, namun Joshua beranggapan lain.

“Saya lebih suka buka bisnis yang orang gak akan pernah berenti. Contohnya makan, orang – orang gak akan berenti makan dan minum kan? Hehehe. Karena makanan terus berkembang jadi ya lebih tertarik ke makanan aja.” Ujar Joshua.

Sudah banyak orang yang mengunjungi tempat makan ini, bersantai, makan dan hangout dengan teman – teman. Seperti Marcillio, seorang mahasiswa yang kerap datang ke tempat ini. “Enak aja nongkrong disini, makanannya enak terus murah juga. Yang paling bikin pewe sih karena disini free wifi hehehe.” Ujar Marcillio.


Nama tempat makan ini memang cukup unik, “Ayam Bakar Toki – Toki”. Nama yang masih asing di telinga kita. Saat di tanya, Joshua mengeluarkan tawanya. “Hahaha... toki – toki itu bahasa Manado yang artinya kayak di pukul – pukul gitu deh. Ya gak tau juga ya kenapa pilih namanya Toki – Toki. Bikin penasaran orang aja gitu hehehe buat marketing juga kan.” Ujar Joshua.

Banyak menu yang ditawarkan disini. Menu yang paling andalan adalah ayam bakarnya, ayam bakar tanpa tulang yang membuat orang menjadi ketagihan. Bumbu yang meresap, dan disajikan dengan nasi. Jangan lupa pakai sambal yang khusus di buat. Pedas dan nikmat. “Kalau ayam goreng kan udah banyak ya, jadi lebih milih ayam bakar. Tapi ayam bakar di sini beda, kita disini ayamnya yang tanpa tulang, enak banget. Kan ayam bakar juga lebih sehat.” Kata Joshua saat di tanya mengapa lebih memilih ayam bakar.

ayam bakar tanpa tulang

Setiap bisnis pasti akan selalu melewatkan proses yang sulit. Dari memikirkan cara – cara pengerjaannya, sampai terkadang sulit menyatukan ide dengan teman yang sama – sama menjalankan bisnis ini. Proses inilah yang akan menentukan suatu bisnis berhasil atau tidak. Proses Toki – Toki ini sendiri juga tidak mudah. Banyak kegagalan dan rasa ingin menyerah yang dialami Joshua dan teman – teman bisnisnya. Seperti perbedaan pendapat, selebor dalam melakukan sesuatu.  “Emang Tuhan yang atur semua, dan saya yakin Dia punya rencana. Sekarang bisa seperti ini udah bangga banget. Saya langsung investasi pake menu baru, supaya di kenal dan lebih menarik. Tapi  menurut saya ini belum mencapai kata sukses, karena saya pengen tempat ini sampe jadi resort gitu hehehe. Itu mimpi saya. Amin.” Ujar Joshua.

Setiap remaja pasti akan mengalami perubahan pada dirinya, baik fisik atapun pikiran. Seperti Joshua ini, setelah menjalankan bisnis ini dia mengalami banyak perubahan di dirinya. “Saya sih sekarang jadi lebih tanggung jawab dong hehehe. Saya juga mulai mengaplikasikan hal – hal yang saya pelajari di kampus, ya sekalian praktek juga. Lebih menghargai waktu aja gitu.” Kata Joshua saat di tanya mengenai perubahan di dirinya selama menjalankan bisnis ini.

Bagi remaja yang sedang menjalankan bisnis muda, biasanya tidak bisa mengatur waktu dengan kuliah. Banyak remaja yang gagal karena keteteran akibat menjalankan kewajiban di kampus. Tetapi berbeda dengan Joshua ini. “Capek sih, tapi saya masih bisa handle kok. Karena saya dulu magang di hotel jadi lumayan bisa dijadikan praktek buat sekarang.” Ujar Joshua.


Di usia muda ini, memang banyak dari kita mempunyai cita – cita atau mimpi ke depan untuk menjalankan kehidupan ini. Mimpi – mimpi inilah yang menjadi panutan sekarang kita berusaha. “Jangan pernah berhenti bermimpi, tapi juga jangan kebanyakan mimpi. Pokoknya harus berdoa juga, itu yang paling penting.” Ujar Joshua. Memang seharusnya remaja sekarang ini lebih harus bisa bertanggung jawab. Memang tidak sedikit remaja yang sedang menjalankan sebuah bisnis untuk menghasilkan uang dan untuk menambah pengalaman. Jangan menyerah, dan jangan berhenti usaha. Karena, sebuah usaha itu adalah sebuah proses yang akan menentukan keberhasilan kita sendiri.



Kezia Estefani (TuA) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar