22 November 2015

EXPRESS TAXI PENUH EXPRESI




Kalau kita bahas tentang Jakarta, banjir dan macet pastinya selalu membayangi. Kemiskinan dengan tuntutan biaya hidup yang besar juga kini turut eksis di kota Jakarta.

hal ini tentunya membuat siapapun malas berkendara, berlama-lama menginjak koplink dan rem, apalagi menggoes sepeda. Kehadiran taxi menjadi begitu membantu dalam masalah ini.

Namun dari banyaknya brand taxi di ibu kota, mengapa EXPRESS cenderung dianggap nge-TOP? Ada apa dibalik taxi EXPRESS ini?

Oleh : Michelle Geraldine Irawan


Taxi, siapa yang tidak tau ? kendaraan roda 4 ber-AC dengan warna body yang beragam. Namun lain halnya dengan si putih yang satu ini. Taxi berlogokan tulisan hologram “EXPRESS” ini ternyata menjadi rebutan para wanita.

“ Kebanyakan penumpang saya cewek loh mbak, malah jarang kalo cowok pake taxi sekitar jam segini,” ujar Hartono yang saat itu ditemui sekitar jam 5 sore di jalan raya Gading Serpong.

Hartono adalah salah seorang sopir Taxi Express berusia 51 tahun yang sudah bekerja sekiranya 3 tahun. Beliau hampir hafal dengan seluruh calon penumpangnya ketika dia baru mulai mangkal. Kaum hawa selalu menjadi penumpangnya mulai dari sore hingga menjelang malam.

“ mungkin karena senyuman kita jadinya penumpang sing wedok lebih suka naik taxi Express kita di pangkalan sini” Ujar Hartono lagi sembari ngguyon.

Menurutnya, kata Express bukan saja merupakan nama. Tapi juga merupakan pengingat bagi seluruh sopir Express untuk berekspresi dan terus tersenyum ramah dalam menyambut setiap penumpangnya.

“ Makin besar senyumnya makin dapet banyak rejekinya mbak” , lagi-lagi Hartono melontarkan kalimatnya sambil tertawa dan meneguk kopinya.

Menjadi sopir taxi baginya bukanlah hal yang melelahkan jika memang sudah menjadi “passion-nya”. Pria paruh baya ini, menceritakan usahanya selama ini menafkahi keluarganya dan rela bekerja sebagai sopir taxi karena beberapa alasan.

Hartono memiliki cita-cita jika kelak ia dapat membeli mobil taxi yang ia gunakan setiap hari, ia akan mengajak keluarga kecilnya jalan-jalan naik mobil kapan saja.

“ kan saya 3 tahun lagi kalo ndak ada halangan, yah bisa langsung bawa pulang mobilnya mbak. Kita kan setoran minimal 300.000 per hari, itu sudah dianggap kita ngangsur mobil taxi untuk 6 tahun kedepan mbak,” jelasnya dengan penuh semangat.

Dalam menjalani pekerjaannya sebagai sopir taxi Express, Hartono sadar bahwa tugasnya bukan saja hanya mengejar setoran. Terkadang ia juga tidak bisa mencapai target, namun ia lebih mementingkan kepuasan pelanggannya.

“ ya, saya kalo dimintain tolong bawain barang, atau kadang apa kan ya saya harus kerjain. Namanya juga customer kadang permintaanya suka nyeleneh dan itu kadang menghabiskan waktu saya cari penumpang. Tau sendiri Jakarta macet, “ ujar Hartono.

Ditengah pesatnya persaingan antar brand ternama taxi ibukota, Express punya trick tersendiri untuk tetap bertahan. Bagaimana caranya? Harga tarif rendah dipasangnya di lampu mobil yang langsung menarik perhatian pengguna taxi. Begitu juga halnya dengan penumpang yang satu ini.

“Saya pilih express karena di Jakarta quota nya banyak, jadi gampang dicari. Tidak perlu pake aplikasi untuk cari express, karena gerombolan taxi express ada dimana-mana. Saya merasa aman naik taxi dengan harga yang sebenarnya murah, “ ujar Jessica, pelanggan setia express taxi.



Michelle Geraldine Irawan (TuA)




VIDEO LINK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar