EXPRESS TAXI PENUH EXPRESI
Kalau kita bahas tentang Jakarta, banjir dan macet pastinya
selalu membayangi. Kemiskinan dengan tuntutan biaya hidup yang besar juga kini turut
eksis di kota Jakarta.
hal ini tentunya membuat siapapun malas berkendara,
berlama-lama menginjak koplink dan rem, apalagi menggoes sepeda. Kehadiran taxi
menjadi begitu membantu dalam masalah ini.
Namun dari banyaknya brand taxi di ibu kota, mengapa EXPRESS
cenderung dianggap nge-TOP? Ada apa dibalik taxi EXPRESS ini?
Oleh : Michelle Geraldine Irawan
Taxi,
siapa yang tidak tau ? kendaraan roda 4 ber-AC dengan warna body yang beragam.
Namun lain halnya dengan si putih yang satu ini. Taxi berlogokan tulisan
hologram “EXPRESS” ini ternyata menjadi rebutan para wanita.
“
Kebanyakan penumpang saya cewek loh mbak, malah jarang kalo cowok pake taxi
sekitar jam segini,” ujar Hartono yang saat itu ditemui sekitar jam 5 sore di
jalan raya Gading Serpong.
Hartono
adalah salah seorang sopir Taxi Express berusia 51 tahun yang sudah bekerja
sekiranya 3 tahun. Beliau hampir hafal dengan seluruh calon penumpangnya ketika
dia baru mulai mangkal. Kaum hawa selalu menjadi penumpangnya mulai dari sore
hingga menjelang malam.
“
mungkin karena senyuman kita jadinya penumpang sing wedok lebih suka naik taxi
Express kita di pangkalan sini” Ujar Hartono lagi sembari ngguyon.
Menurutnya,
kata Express bukan saja merupakan nama. Tapi juga merupakan pengingat bagi
seluruh sopir Express untuk berekspresi dan terus tersenyum ramah dalam
menyambut setiap penumpangnya.
“
Makin besar senyumnya makin dapet banyak rejekinya mbak” , lagi-lagi Hartono
melontarkan kalimatnya sambil tertawa dan meneguk kopinya.
Menjadi
sopir taxi baginya bukanlah hal yang melelahkan jika memang sudah menjadi
“passion-nya”. Pria paruh baya ini, menceritakan usahanya selama ini menafkahi
keluarganya dan rela bekerja sebagai sopir taxi karena beberapa alasan.
Hartono
memiliki cita-cita jika kelak ia dapat membeli mobil taxi yang ia gunakan
setiap hari, ia akan mengajak keluarga kecilnya jalan-jalan naik mobil kapan
saja.
“
kan saya 3 tahun lagi kalo ndak ada halangan, yah bisa langsung bawa pulang
mobilnya mbak. Kita kan setoran minimal 300.000 per hari, itu sudah dianggap
kita ngangsur mobil taxi untuk 6 tahun kedepan mbak,” jelasnya dengan penuh
semangat.
Dalam
menjalani pekerjaannya sebagai sopir taxi Express, Hartono sadar bahwa tugasnya
bukan saja hanya mengejar setoran. Terkadang ia juga tidak bisa mencapai
target, namun ia lebih mementingkan kepuasan pelanggannya.
“
ya, saya kalo dimintain tolong bawain barang, atau kadang apa kan ya saya harus
kerjain. Namanya juga customer kadang permintaanya suka nyeleneh dan itu kadang
menghabiskan waktu saya cari penumpang. Tau sendiri Jakarta macet, “ ujar
Hartono.
Ditengah
pesatnya persaingan antar brand ternama taxi ibukota, Express punya trick
tersendiri untuk tetap bertahan. Bagaimana caranya? Harga tarif rendah
dipasangnya di lampu mobil yang langsung menarik perhatian pengguna taxi.
Begitu juga halnya dengan penumpang yang satu ini.
“Saya
pilih express karena di Jakarta quota nya banyak, jadi gampang dicari. Tidak
perlu pake aplikasi untuk cari express, karena gerombolan taxi express ada dimana-mana.
Saya merasa aman naik taxi dengan harga yang sebenarnya murah, “ ujar Jessica,
pelanggan setia express taxi.
Michelle Geraldine Irawan (TuA)
VIDEO LINK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar