23 November 2015

GO-JEK Sebagai Solusi Hidup di Jakarta

GO-JEK Sebagai Solusi Hidup di Jakarta

Kemacetan di Jakarta sudah bukan hal yang aneh terjadi lagi, hampir setiap hari penduduk DKI Jakarta merasakan kemacetan, di setiap sudut kota Jakarta, terutama di jalan-jalan utama seperti Sudirman. GO-JEK bisa menjadi solusi yang sangat membantu untuk menghindari kemacetan di DKI Jakarta.
GO-JEK sudah tidak asing di telinga  penduduk Jabodetabek, Surabaya, dan Bali. GO-JEK adalah penyedia jasa Ojek yang dapat dipesan melalui smartphone.
“GO-JEK ini praktis, cuma klik ini, terus itu, langsung bisa pesan. Inovatif banget.” ujar Dede Suryaman, salah satu dari banyak rider GO-JEK yang kebetulan saya gunakan jasanya.
Setiap hari Jumat, penduduk Jakarta akan merasakan kemacetan yang luar biasa, karena banyaknya masyarakat yang ingin menikmati akhir pekan mereka di luar rumah. Menurut Dede, GO-JEK paling banyak dipesan pada hari Jumat.
“Ya, kalau hari Jumat kan memang puncaknya macet ya di Jakarta, tidak bisa dihindari lagi, mobil semua keluar dari kandangnya, orang-orang semua mau weekend­-an di mal, nongkong di kafe, pokoknya santai-santai di akhir pekan.” ujar Dede.
Sudirman menjadi salah satu jalan yang terkena macet luar biasa pada hari Jumat. Dede yang biasa menunggu pesanan di sekitar Sudirman dan Senayan seringkali mengeluhkan kemacetan parah di hari Jumat, namun Dede juga merasa senang karena banyaknya pesanan di hari Jumat.
“Wah, Sudirman sama Senayan kalau macet hampir setiap hari, kalau hari kerja, macetnya pas jam pulang kerja, kalau Jumat dari siang sampai malam macet terus. Mau ngeluh ya tidak bagus, karena justru orang-orang berpikir untuk menghindari kemacetan pakai GO-JEK, pesanan banyak.” ujar Dede.
GO-JEK juga dikenal sebagai penyedia jasa Ojek yang memberikan masker dan pelindung rambut secara gratis kepada setiap penumpang, GO-JEK pun saat ini masih menawarkan harga promo Rp.15.000,-.
“Promo ini sudah lama jalannya, sempat promo Rp.10.000,- beberapa bulan yang lalu, sekarang jadi Rp.15.000,-. Promo ini sebenarnya ada batasannya, harga sama ke mana saja asal tidak lebih dari 25km.”
GO-JEK yang sukses menjadi alternatif yang praktis ini pun tentu memiliki saingan, salah satunya adalah GrabBike, yang merupakan bagian dari GrabTaxi.

“Kalau saya sendiri jujur sih GO-JEK tetap top, walaupun sekarang saingannya mulai banyak, GrabBike dari GrabTaxi, Blu-Jek, bahkan Lady-Jek, tapi mungkin karena GO-JEK itu nama pertama yang muncul, GO-JEK sampai sekarang masih yang paling laku, bahkan GO-JEK punya shelter sendiri di beberapa tempat, salah satunya di fX Sudirman, wah banyak di sana motor-motor berlogo GO-JEK menunggu penumpang, tapi walaupun di fX Sudirman banyak GO-JEK, pesanannya pasti di luar fX, karena kami tidak bisa menerima pesanan dari pelanggan yang dekat dengan posisi kita, jadi kalau saya di fX, saya biasa terima pesanan di Plaza Senayan atau Senayan City.” ujar Dede sekaligus penutup wawancara saya dengan Dede.



Hans Kristian Binti (TuA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar