“Penasaran aja sih soalnya belum pernah coba dan baru denger aja daging ular bisa dijadiin makanan” ucap Kevin, salah seorang penikmat makanan yang berbahan dasar ular. Ular yang merupakan bintang buas pun ternyata bisa dijadikan santapan yang menarik, selain karena dagingnya yang seperti daging ayam, ular banyak diminati orang karena memiliki banyak manfaat.
Ular merupakan reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Seperti yang tertulis di wikipedia, ular mempunyai sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik. Ular pun merupakan hewan yang terkenal sangat berdarah dingin. Ular juga merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia karena mampu ditemui dimana saja seperti di gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan
Menyantap olahan ular merupakan hal yang sudah tidak asing lagi sekarang ini. Hewan yang memiliki bisa sangat beracun ini ternyata sudah banyak digemari oleh penikmat kuliner-kuliner esktrim di Jakarta. Ular sendiri pun diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Darah ular misalnya, bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit dan dapat meningkatkan gairah seksual pria.
Jenis-jenis ular yang dijual biasanya ular cobra dan python. Selain dagingnya yang empuk, cobra dan python mempunyai ukuran yang cukup besar. Salah satu tempat untuk menyantap makanan esktrim yang terletak di Gading Serpong pun menyediakan berbagai macam olahan ular, mulai dari ular goreng tepung, sangrai, sop ular, ular bakar, sampai sate ular. Pengunjung makanan olahan ular biasanya adalah lelaki karena mempunyai tujuan khusus dengan meminum darah ular.
“Biasanya makan yang cobra. Ya enak sih yang digoreng sama yang dijadiin sate, tapi paling suka yang dibakar, ya yang penting gak berbentuk uler sih hahaha” ucap Kevin, salah satu pengunjung ketika ditanyakan tentang santapan ular yang ia sukai.
Pak Toni, pedagang olahan ular di Gading Serpong, biasanya menghargai santapannya itu sekitar 30.000 Rupiah hingga 60.000 Rupiah, tergantung pada jenis santapan apa yang dipesan oleh pembeli. “Daging, darah, sama kulitnya bisa dijual. Kalo darahnya biasanya disajikan langsung dari ular yang masih hidup, pas dipesen baru dipotong, jadi masih fresh dan gak amis.” ujar Pak Toni.
Cara penyajian olahan ular yaitu, ular baru akan dipotong ketika ada yang memesan. Ular yang dipotong, darahnya ditaruh di dalam gelas dan disajikan langsung. Sedangkan dagingnya dikuliti kemudian dimasak sesuai pesanan pengunjung. Darah ular biasanya disajikan dengan arak dan madu agar baunya tidak amis, dan juga ditambah dengan potongan empedu.
Pak Toni memilih untuk berdagang ular karna menurutnya santapan ular masih jarang dijual di daerah tempatnya berjualan. Ular-ular yang ia jadikan santapan biasnya didapat dari hutan-hutan, sungai, sawah, maupun rawa-rawa. Selain karna masih jarang, Pak Toni menjual santapan ular karena memiki banyak manfaat menurutnya.
Ular banyak diminati oleh orang-orang karna memiliki banyak manfaat. Manfaat yang ada pada ular bukan hanya pada satu organ saja, melainkan hampir semua organnya mempunyai manfaat yang berbeda-beda. Dagingnya memiliki manfaat untuk mengobati berbagai penyakit seperti alergi berat, tekanan darah tinggi, stroke, asma, dan kanker, juga dapat mengobati impotensi, efektif untuk anti racun atau radikal bebas, menjadi sumber nutrisi penting bagi tubuh, bahkan dapat meningkatkan energi. Darahnya bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit dan meningkatkan gairah pria. Dan juga empedu ular yang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit liver.
Ditempatnya berjualan, Pak Toni tidak hanya menjual ular, namun ia juga menjual biawak untuk dijadikan santapan yang sama seperti ular. Seperti yang diketahui, biawak pun juga merupakan hewan yang tidak bersahabat, namun biawak juga memiliki beberpa manfaat untuk kesehatan tubuh.
Manfaat-manfaat yang terdapat dalam daging biawak antara lain adalah, untuk nyembuhkan penyakit gatal, penyakit kulit, sesak napas atau asma, menghaluskan kulit, dan juga dapat menghangatkan tubuh. Minyak yang terkandung dalam daging biawak merupakan alasan utama mengapa daging biawak sangat bermanfaat. Mengonsumsi daging biawak akan membuat sistem daya tahan tubuh selalu terjaga.
Seperti yang dituliskan manfaat.co.id ada beberapa tips apabila ingin mengolah daging biawak sendiri, yaitu pertama, mengolah daging biawak sendiri daging biawak harus dalam keadaan yang segar. Kedua, mengolah daging biawak harus tanpa minyak karena daging biawak sudah mengandung minyak. Terakhir, segera konsumsi daging biawak saat hangat agar kandungan minyak dalam daging biawak dapat terserap sempurna oleh tubuh.
Untuk rasa, jika daging ular memiliki rasa seperti daging ayam, berbeda dengan daging biawak yang memiliki rasa seperti daging sapi. Pak Toni mengolah biawak sama seperti mengolah ular, dapat digoreng, dijadikan sop, ataupun dijadikan sate.
Selain makanan olahan ular dan juga biawak, terdapat banyak makanan yang ekstrim karena tidak lazim dikonsumsi seperti sate buaya, otak monyet, daging kalong, rempeyek laron, bothok tawon, dan ulat sagu.
Santapan ekstrim ular dan biawak ini tidak hanya bisa anda jumpai di Gading Serpong saja, tetapi juga di daerah Mangga Besar. Bahkan di Jakarta banyak warung-warung tenda b restaurant yang menyajikan makanan-makanan ekstrim seperti ular dan biawak, atau pun makanan esktrim yang lainnya. Jika anda di luar Jakarta pun, anda juga akan dapat menjumpai tempat-tempat makanan ekstrim lainnya. Jadi apakah anda siap untuk mencoba makanan ekstreme seperti ular dan biawak ini?
Siti Rabiah Aninditya K.
000-0000-2173
For some people would feel disgusted or amused when I hear or see the snake
BalasHapushttp://www.suksestoto.com/