RENDANG, SI HITAM YANG MENGGUGAH SELERA MAKAN
Rendang adalah masakan Padang yang sangat digemari bahkan sampai ke manca
negara. Dengan cita rasa daging yang khas, dimasak dengan proses yang cukup lama
sehingga menghasilkan rasa yang begitu enak di lidah. Dagingnya yang empuk dan
bumbunya yang lezat, menjadikan rendang selalu menjadi menu pilihan untuk
disantap, yummy.
Rumah Makan Padang memang ada
dimana-mana, tersebar hingga ke seluruh pelosok nusantara. Suasananya ramai dan
jarang sekali sepi pengunjung. Aroma khas makanan Padang yang menggoda
seolah selalu memanggil untuk dikunjungi. Masakan khas Padang yang terkenal
pedas selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Namun ternyata ada
perbedaan antara rendang yang ada di Padang dengan rendang yang ada di luar
Padang, seperti di Bogor. Seperti apa perbedaannya dan apa yang menyebabkan
adanya perbedaan itu? Hmmm...
Rendang Asli Padang
Rendang yang ada di Padang berbeda baik dari segi bentuk maupun dari segi rasa.
Rendang Padang berwarna lebih hitam dan kering, sedangkan rendang yang ada di
Rumah Makan Padang kebanyakan berwarna kecoklat-coklatan dan basah.
Rendang asli Padang itu dimasak dengan santan yang lebih banyak, empat buah
kelapa untuk satu kilogram daging. Selain santan yang lebih banyak, cabe giling
yang digunakan juga lebih banyak. Takaran cabe yang digunakan seperempat
kilogram untuk satu kilogram daging. Rendang asli Padang dimasak dengan
menggunakan tungku kayu. Rendang tersebut berwarna hitam, karena santan yang
mengering.
Daging rendang khas Padanag yang ada di Sumatera Barat biasanya lebih empuk
karena dimasak dengan proses yang lama dan warnanya lebih hitam serta kering
sehingga lebih tahan lama. Rendang Padang yang ada di Sumatera Barat bisa tahan
bahkkan hingga sebulan. Hal ini dapat terjadi karena rempah-rempah yang
digunakan berbeda serta proses memasaknya juga tidak sama. Selama proses
memasak rendang, semakin lama semakin kering, maka apinya juga harus
dikecilkan.Menurut orang Padang, rendang yang tahan sebulan itu apabila selalu
dipanaskan semakin hari akan semakin enak, karena rendangnya semakin kering dan
bumbunya lebih meresap ke daging.
Rendang Padang di Bogor
Makanan khas Padang yang ada di Bogor
sangat jauh berbeda dengan makanan Padang yang ada di Sumatera Barat. Perbedaan
rasa antara rendang Padang dengan rendang lainnya sebenarnya sepele, tapi
begitu menyebabkan perbedaan khualitas. Rendang yang dibuat oleh orang Bogor
biasanya menggunakan santan yang cair, paling banyak hanya menggunakan dua
butir kelapa. Bahkan ada yang memasak hanya dengan satu kelapa saja sudah
cukup.
Jumlah cabe yang digunakan juga tidak sebanyak rendang Padang. Hal yang berbeda
dengan cara memasak orang Padang adalah dengan menambahkan gula pasir. Orang
Padang tidak pernah menggunakan gula dalam masakannya, apalagi dalam memasak
rendang. Rasa pedas yang dihasilkan dalam rendang itu dihasilkan benar- benar
dari cabe. Sedangkan rasa gurihnya berasal dari santan yang banyak dan meresap
ke daging, jadi tidak perlu ditambahkan gula.
Rendang yang ada di rumah makan di daerah Bogor biasanya tidak berwarna hitam,
melainkan kecoklat-coklatan dan tidak kering seperti rendang yang ada di
Padang. Media memasak juga menjadi penyebab perbedaan rasa pada rendang.
Orang-orang Padang masih memasak dengan cara tradisional, mereka memasak
rendang dengan menggunakan tungku kayu maupun kompor yang masih memakai minya
tanah untuk memasak rendang. Sedangkan di Bogor, memasak rendang menggunakan
kompor gas.
Khualitas api dari sumber yang berbeda ini menyebabkan perbedaan rasa
juga. Mengapa demikian? Api yang berasal dari kayu bakar dan minyak tanah lebih
besar sehingga apinya juga lebih panas. Sedangkan api dari kompor gas ksualitas
panasnya terbatas, dan tidak bisa digunakan terus menerus dalam waktu yang
lama.Pemilik Rumah Makan Padang yang ada di Bogor umumnya memasak rendang
sesuai selera orang Bogor. Jadi meskipun yang memasak asli orang Padang, namun
rendang yang dibuat tidak seperti rendang asli Padang.
Menurut orang Padang asli, rendang Padang itu sangat enak. Sedangkan menurut
orang Bogor sendiri, rendang asli Padang itu rasanya aneh. Sebenarnya bukan
rendang Padang yang aneh rasanya. Hal ini dikarenakan rendang yang ada di Bogor
itu dibuat sesuai dengan selera orang Bogor yang umumnya tidak terlalu suka
pedas. Perbedaan selera makan biasanya menyebabkan seseorang mengatakan bahwa
ada perbedaan cita rasa khas yang malah dihilangkan dengan tujuan agar makanan
khas di suatu daerah dapat diterima di daerah lainnya, namun tetap saja harus
memiliki ciri khas tertentu.
Menurut orang Padang sendiri, justru rendang yang ada di Bogor itu yang kurang
enak karena bumbunya yang kurang meresap.Selain itu rendang yang ada di Rumah
Makan Padang yang ada di Bogor hanya bisa bertahan sehari. Setelah itu akan
basi. Menurut pemilikRumah Makan Padang, hal ini terjadi karena mereka memasak
dengan menggunakan kompor gas yang tidak mungkin dapat digunakan untuk memasak
dalam waktu yang lama.Makanan bersantan biasanya memang cepat basi. Namun tidak
dengan rendang asli Padang yang tidak akan basi selama sebulan jika
terus-terusan dipanaskan secara teratur.
IstilahRendang
Rendang Bogor jika di Padang belum disebut rendang, tetapi disebut kalio
dagiang yang berarti gulai daging. Dagingnya memang sudah matang, namun
sebenarnya rendang itu dalam bahasa Padang sebenarnya memiliki arti sendiri.
Rendang atau dalam Bahasa Minang disebut randang berarti masakan kering.
Istilah ini juga digunakan untuk makanan khas Padang lainnya, seperti bareh
randang atau beras rendang yang merupakan makanan khas Padang yang dimasak
dari tepung beras tanpa menggunakan minyak. Marandang atau memasak
rendang itu memiliki arti mengoreng tanpa menggunakan minyak atau dikenal dengan
istilah sangrai.
Jadi
istilah rendang dalam masakan khas Padang bukan ditujukan untuk dagingnya, tapi
lebih ke cara memasaknya. Sebenarnya di Padang, memasak rendang tidak harus
menggunakan daging sapi. Tapi juga bisa menggunakan daging lainnya seperti
daging ayam, bebek dan kambing. Jika penasaran dengan rendang Padang, mungkin
jalan-jalan ke Padang sambil wisata kuliner adalah pilihan tepat.
Makanan Padang begitu menggugah selera, aromanya yang khas dengan cita
rasa yang selalu memanggil. Apalagi rendang yang disantap dengan kuah gulai
khas Padang seperti kuah gulai asam padeh, sayur-sayuran dan “samba
lado” atau sambal khas Padang. Kemudian ditambah dengan secangkir es teh
manis yang menyegarkan.Meskipun disetiap daerah memiliki cita rasa yag
berbeda-beda, namun yang namanya masakan Padang selalu juara.
Sudah
sewajarnya rendang menjadi menu pilihan untuk dijadikan santapan. Proses
memasakanya yang memerlukan waktu banyak, rempah-rempahnya yang diracik dengan
resep spesial, serta cita rasa yang begitu khas. Membuat orang yang
menyantapnya menjadi puas ingin menyantap lagi.
Nah, dengan demikian, semoga rendang tetap menjadi yang utama danakan
selalu menjadi makanan yang menjadi pelopor cita rasa khas kuliner masakan
Indonesia. Kita harus bangga dengan budaya sendiri, jangan mau kalah dengan
budaya dan bangsa lain. Meskipun restoran mewah ada dimana-mana, namun eksistensi
Rumah Makan Padang tidak pernah kalah. Apalagi rendang, si hitam yang selalu
tampil menarik untuk mengisi kekosongan perut. Pokoknya, makanan rendang
itu, lamak bana!(lezat sekali!).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar