Banyak orang mendambakan tubuh yang ideal, terutama para lelaki. Mereka tidak segan untuk mengeluarkan korcek yang besar demi mengubah lemak yang ada di tubuhnya menjadi otot-otot yang besar. Namun, tahukah anda bahwa tubuh dengan otot yang besar dan kuat dapat di raih tanpa mengeluarkan uang seperserpun?
Oleh Evita Bella (00000001934)
S
|
treet Workout
merupakan olahraga outdoor yang mengandalkan jenis olahraga yang bersifat
calisthenics, seperti pull up, push up, dips, plank, muscle up, leg raise dll.
Street workout mulai berkembang di Rusia pada tahun 2004. Pada awalnya, street
workout ada karena beberapa orang pemuda yang sering berkumpul untuk melakukan
olahraga bersama di jalan-jalan tanpa mengandalkan alat-alat seperti pada
umumnya di tempat fitness yang kemudian terfikirlah dibenak mereka untuk dibuat
menjadi suatu komunitas. Street workout dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja, dengan modal hanya taman di
jalan atau tiang-tiang.
Bila selama ini anda merupakan orang yang hanya mengeluarkan uang untuk
pergi ke tempat fitness lalu melakukan olahraga dengan berbagai macam alat disana
demi tubuh ideal, maka akan lebih baik anda mencoba street workout. Dalam
street workout yang ditekankan adalah berolahraga tidaklah harus mengeluarkan
uang dan dengan olahraga juga kita dapat membentuk suatu komunitas yang dapat
kita anggap seperti keluarga kita sendiri. Jadi, berolahraga bukanlah hanya
soal
mendapatkan tubuh yang ideal dengan
otot-otot yang besar, bahkan hingga menghabiskan banyak uang dan memakai suplemen-suplemen
pembentuk tubuh. Esensi dari olahraga bukan sekedar keindahan tubuh, tapi
kekuatan, kelenturan, dan yang terutama adalah kesehatan.
Street Workout di Indonesia
Street Workout mulai masuk di Indonesia sekitar tahun 2012. Di
Indonesia sendiri, komunitas street workout sudah mulai menjamur dan mudah kita
temui, seperti Indobarian, Calistnation, Bartavia, dll.
“Awal mula street workout masuk ke Indonesia
sih banyak orang-orang yang bingung karena olahraganya kan di taman-taman terus
muter-muter di tiang juga. Tapi karena gratis, jadi banyak yang mau coba,” ujar
Aldio Pramudya Gunadi(21), Wakil Ketua Komunitas Street Workout Calistnation,
Minggu (05/04/2015).
Menurutnya, Indonesia memang sangat memerlukan jenis olahraga yang
gratis seperti street workout, dilihat dari banyaknya orang yang
berbondong-bondong pergi ke tempat fitness yang merogoh korcek yang besar.
“Sudah gratis, kita juga dapat banyak temen untuk share. Karena kita kan
komunitas dan selalu rame-rame latihannya setiap hari,” seru Dio.
Ia menambahkan street workout di Indonesia juga sering mengadakan
kompetisi antar komunitas. Namun, menjadi juara bukanlah tujuan akhir dalam
kompetisi, karena yang menjadi tujuan akhir tetap ada pada fokusnya, yaitu
mengajak orang memiliki tubuh yang kuat tanpa dipungut biaya apapun.
Street Workout Bagi Pemula
Untuk orang-orang yang baru bergabung
dalam komunitas street workout, olahraga seperti pull up di tiang-tiang
bukanlah hal yang mudah dan perlu adanya tahap adaptasi.
“Biasanya si kalau pemula, mereka bakal kapalan tangannya atau
lecet-lecet ringan lututnya karena jatuh ketika pull up,” ucap Biyan
Buntara(19), Anggota Komunitas Street Workout Calistnation.
Ia menuturkan bahwa pemula harus dibuat patokan minimal lima kali pull
up setiap latihan untuk beradaptasi. Dan pemanasannya adalah push up dan plank.
“Kalau kemauan seorang pemula itu kuat, biasanya dalam waktu 2 bulan
saja orang itu sudah bisa pull up dengan menggunakan gaya-gaya bebas, salah
satunya adalah Human Flag,” tutur Biyan.
Baginya, pemula harus diberikan semangat ekstra agar mereka terus mau
berjuang untuk beradaptasi. Dalam hal inilah, peran komunitas yang layaknya
keluarga sendiri sangat terasa pada olahraga street workout, ketika biasanya
seseorang hanya pergi ke tempat fitness sendiri dan melakukan olahraga sendiri
dengan alat-alat yang disediakan.
Bukan Hanya Otot, Tapi Kekuatan Tubuh
Orang-orang di Indonesia biasanya memiliki tujuan berolahraga hanya
untuk membentuk otot, namun sebenarnya otot saja tidak cukup. Oleh karena itu,
street workout juga mencoba untuk meluruskan pemikiran yang keliru.
“Street Workout bukan soal punya tubuh berotot saja, tapi bagaimana
tubuh yang berotot itu punya power yang luar biasa. Jadi, fokusnya adalah pada
bagaimana membangun kekuatan tubuh/ strength builder seseorang,” ucap Demaz
Aditya(23), PR Komunitas Street Workout Calistnation.
Ia menjelaskan bila seseorang hanya
mengidam-idamkan tubuh berotot, mereka bisa mendapatkannya dengan cara yang
lebih instan, seperti menyuntikan steroid ke tubuhnya atau meminum suplemen pembentuk
tubuh yang ramai dijual.
“Orang yang udah gym lama dan udah kebentuk ototnya belum tentu ketika
disuruh pull up mampu bertahan lama. Karena mereka umumnya menambah masa otot
mereka saja,” celotehnya dengan tegas.
Ia menyimpulkan bahwa untuk membangun kekuatan tubuh diperlukan proses
latihan yang panjang dan memerlukan waktu yang lama.
Street Workout, Statis atau Dinamis?
“Street workout adalah olahraga yang sangat dinamis, karena seluruh
tubuh ikut digerakkan. Berbeda halnya dengan gym, yang statis yang fokus pada
satu demi satu otot yang akan dibuat,” ujar DR. Dr Franky Hartono,
Sp.OT,F.I.C.S(62), Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi,
Senin(06/04/2015).
Beliau mengatakan baik gym maupun street workout sama-sama membuat seseorang
menjadi lebih sehat selama ke-duanya dilakukan dengan benar. Namun, karena
street workout dinamis, maka tubuh memang akan lebih kuat dan lentur berhubung
seluruh sendi tergerak ketika kita melakukan olahraga pull up dengan gaya
bebas.
“Secara psikologi, street workout juga lebih baik, karena bukan
olahraganya saja yang dinamis tapi orang-orangnya juga, karena mereka mampu
membentuk komunitas yang kompak dengan tujuan didalamnya. Sehingga orang-orang
bukan hanya berolahraga, namun juga dapat bersosialisasi men-sharingkan sesuatu
dengan orang lain,” katanya sambil tersenyum.
Beliau sangat mendukung street workout di Indonesia, sehingga orang
Indonesia boleh berolahraga dengan dinamis untuk memiliki tubuh yang ideal,
kuat, dan sehat tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Untuk menciptakan
masyarakat Indonesia yang lebih aware terhadap dirinya sendiri dan orang lain
disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar