6 September 2015

Malam Tahun Baru Cina (Venny Melani)

Makna di Balik Tradisi Makanan selama Imlek

            “Gong Xi Fat Cai! Gong Xi! Gong Xi!”
            Kalimat itulah yang biasa kita dengar ketika hari raya Imlek datang. Gong Xi Fat Cai sendiri memiliki makna yang artinya “selamat dan semoga sejahtera.” Imlek sendiri dirayakan oleh sahabat-sahabat kita yang beragama Konghuchu atau etnik Tionghoa. Begitu banyak tradisi sepanjang hari raya Imlek. Dari mengucapkan “Gong Xi Fat Cai”, amplop merah, dekorasi lampion merah, hingga makan malam bersama yang diadakan di rumah-rumah.
            Untuk menyambut  hari raya Imlek, teman-teman kita yang merayakan Imlek sudah menyiapkan berbagai persiapan yang dilakukan di dalam keluarga, salah satunya makan malam bersama. Hal tersebut memiliki tujuan untuk memperkuat tali kekeluargaan. Makan malam bersama ini sudah menjadi tradisi yang spiritual dan melembaga dalam keluarga. Ada berbagai macam makanan yang disajikan selama Imlek, salah satunya adalah buah jeruk mandarin yang menjadi tradisi sebagai penghias dan buah penanda Imlek. Selain buah jeruk mandarin, ada juga baso, bihun goreng, jeruk mandarin, teh, siomay, dan lain-lain. Selain sang tuan rumah yang menyajikan makanan untuk menghidangkan makanan, tetapi tamu-tamu keluarga yang datang juga membawa makanan.


            Ini adalah makan malam bersama yang saya dapat dari sahabat saya, Elizabeth Elvienna atau yang biasa dipanggil Vienna. “Makan malam bersama ini emang udah kegiatan keluarga aku tiap tahunnya dan emang seru banget bisa kumpul keluarga rame-rame.” Ketika ditanya makan malam bersama ketika Imlek dari jam berapa sampai jam berapa, Vienna mengatakan, “Bisa sampe pagi! Sehabis makan malam bersama, kita doa bersama, habis itu nonton TV atau mungkin main kartu dan games lainnya! Seru banget pokoknya.” Vienna juga menjelaskan bahwa banyak keluarganya yang diluar kota dan datang ke rumahnya untuk makan malam bersama dan berkumpul bersama keluarga besar. “Banyak keluarga aku yang ada di luar kota, ada yang di Semarang, Surabaya, ada juga yang di luar negri dan datang ke rumah aku buat ngerayain Imlek bareng.” Vienna dan keluarga tampak bersenang-senang ketika saya datangi ke kediamannya di Depok.

            Gambar diatas merupakan makan malam bersama yang diadakan oleh rekan saya, Evelyn Julia atau yang biasa dipanggil EJ ini. Evelyn menganggap bahwa perayaan makan malam bersama ini sangat mengikatkan tali kekeluargaan karena keluarga-keluarganya yang berada di luar kota datang untuk makan malam bersama dengan keluarganya. Evelyn mengatakan bahwa keluarga besarnya datang ke rumahnya dan ia sangat senang. “Aku seneng banget keluarga besar aku dateng semua. Kalo tahun lalu itu aku yang dateng ke rumah tante aku. Dan buat tahun ini, keluarga aku deh yang open house. Ganti-gantian gitu dan emang seru banget.” “Biasanya kalo hari pertama Imlek itu, aku dan keluarga besar makan malam bersama, trus ibadah dan doa, sehabis itu ngobrol-ngobrol, kadang juga main kartu. Lalu, besoknya aku keliling ke rumah-rumah keluarga aku buat minta angpao hahahaha,” ujar Evelyn sambil tertawa ketika ditanya mengenai kegiatan sepanjang Imlek. Evelyn juga menjelaskan ada makanan yang sebenarnya menjadi tradisi dalam setiap perayaan Imlek dan keluarganya pun juga menyajikan makanan tersebut untuk keluarga besarnya. Makanan tersebut dinamakan Yu Sheng. Keluarga Evelyn menyajikan Yu Sheng sewaktu Imlek karena memang sudah tradisi.

            Yu Sheng itu sendiri berisi ikan mentah dan kebanyakan memang salmon, sayur-sayuran, saus dan rempah-rempah. Tradisinya adalah sekeluarga mengaduknya bersama-sama menggunakan sumpit. Makna dari makanan itu sendiri adalah prosperity toss atau bisa dibilang pelemparan kemakmuran. Makanan ini mengandung makna agar sekeluarga akan mengalami kemakmuran sepanjang hidupnya.

            Pada dasarnya, makanan-makanan itu sendiri pun diciptakan oleh manusia. Dan manusia sendiri pun diciptakan oleh Tuhan. Tentunya kita harus mempercayai Tuhan yang sudah menciptakan kita. Tapi, tidak ada salahnya juga kita menghormati tradisi yang sudah ada sejak dulu.

Editor: Venny Melani 1305001666

Tidak ada komentar:

Posting Komentar