6 September 2015

Tamara Anastasia Wijaya 1305003615 (jurnalistik online)



“kiong hi kiong hi, angpao nalai?”
Ya. Seperti itulah kira-kira kalimat yang diucapkan ketika Hari Raya Imlek segera tiba. Imlek atau yang lebih dikenal dengan sincia tentu merupakan salah satu perayaan terbesar bagi orang Chinese. Tidak hanya orang Chinese tapi yang merupakan keturunan dari orang Chinese juga merayakannya. Salah satu tradisi bagi yang merayakan Imlek ini, pasti adalah menghidangkan aneka camilan dan pernak pernik imlek  untuk dirumah.
Salah satu tempat yang ramai dikunjungi adalah Pasar Glodok. Sebuah pasar yang terletak di Jalan Pancoran Kelurahan Glodok, Taman Sari-Jakarta Barat ini banyak sekali menyediakan camilan-camilan dan juga aksesoris imlek yang siap untuk dipajang dirumah.
Si asem manis yang diliputi oleh kulit orange nya ini, tentu harus hadir dalam perayaan imlek. Tidak hanya sebagai buah yang cocok untuk pencuci mulut sehabis makan, akan tetapi cocok juga untuk dipajang dirumah. Pasar Glodok ini menjual beraneka ragam Pohon berbuah jeruk, hingga pohon sakura yang digantungi dengan angpao mini disekitarnya. Beda dengan Sijago merah yang menyala, tidak lain adalah Lampion. Aksesoris ini dijual dengan berbagai macam bentuk, dari bentuk standart seperti bulat, hingga yang menyerupai bentuk binatang, seperti babi, naga, dan kambing.
Banyak juga dari aneka permen hingga kacang-kacangan yang hadir dalam pasar glodok ini. 1 lorong pasar glodok pennuh dengan penjual yang yang menjual aneka macam asinan buah, permen, kacang, dan juga jelly. Tidak heran jika susah untuk mendapatkan tempat berdiri diakarenakan keramaian yang terjadi didalam pasar glodok ini. Unik dari toko toko yang lain, dipasar glodok ini, pembeli boleh lansung mencicipi camilan yang ia sukai tanpa membayarnya. Tentu aturan “tidak membayar” alias gratis akan sangat disukai oleh masyarakat khususnya penduduk di Indonesia. Tapi tetap sebagai Mahluk sosial kita tetap harus membeli, walaupun bukan camilan atau permen yang kita coba. Salah satu camilan permen yang ada didalam Imlek adalah permen “kiamboy” asem manis dengan bungkus yang  bermacam-macam, merupakan permen yang selalu hadir dalam toples bening dirumah. Kiamboy yang berasalkan dati buah buahan yang diasamkan, dibungkus sedemikian rupa untuk menarik perhatian para pembelinya. Selain si asam manis, tapi juga ada si coklat manis dibalut dengan lapisan bungkus emas yaitu Coklat Koin. Jika jeruk dilambangkan sebagai pembawa hoki dan kesehatan, maka jika coklat koin ini dilambangkan sebagai rejeki yang selalu melimpah kedalam hidup kita. Pemanis ini merupakan favorite dari banyak jenis coklat lainya yang ada. Bentuknya yang tipis serta lezat rasanya banyak digemari oleh anak-anak kecil dan juga para orang dewasa. Selain menajdi makanan pemanis mulut, coklat koin ini juga bisa dijadikan permainan bagi para anak-anak jika ingin mendapatlan “angpao” berlebih dari para keluarga ataupun kerabat yang merayakan Imlek.
Beralih dari  camilan dan lampion, Pasar Glodok ini juga banyak sekali menjual keperpuan imlek lainya. Seperti baju Cong Sam, Angpao, Kalender bernuansa Imlek, dan gantungan-gantungan berbentuk dengan guci emas. Letak penjualan perlatan imlek ini tidak hanya ada disatu lantai, melainkan di berbagai lantai hingga keluar jalanan. Sehingga akses masuk mobil pun sangat susah untuk dilalui, dikakrenakan jalan yang seharusnya dijadikan untuk halu lalang kendaraan, malah dijadikan untuk berjualan dan tempat makan pinggiran yang digemari oleh banyak masyarakat. Ramainya pengunjung pasar glodok, membuat unik dan pparas dari pasar ini semnagkin tercermin. Karena sebuah pasar bukanlah tempat yang seharusnya kita hindari dikarenakan bau yang kurang sedap, tempat yang jorok, tetapi melainkan tempat yang cocok untuk membuat kita mengetahui lebih lagi apa yang ada didalam pasar. Seperti pasar glodok tentunya yang tidak menjual sayur, akan tetapi menjual peralatan-peralatan yang dibutuh kan oleh masyarakat seperti disaat imlek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar