“kiong
hi kiong hi, angpao nalai?”
Ya. Seperti itulah kira-kira
kalimat yang diucapkan ketika Hari Raya Imlek segera tiba. Imlek atau yang
lebih dikenal dengan sincia tentu merupakan salah satu perayaan terbesar bagi
orang Chinese. Tidak hanya orang Chinese tapi yang merupakan keturunan dari
orang Chinese juga merayakannya. Salah satu tradisi bagi yang merayakan Imlek
ini, pasti adalah menghidangkan aneka camilan dan pernak pernik imlek untuk dirumah.
Salah satu tempat yang
ramai dikunjungi adalah Pasar Glodok. Sebuah pasar yang terletak di Jalan
Pancoran Kelurahan Glodok, Taman Sari-Jakarta Barat ini banyak sekali
menyediakan camilan-camilan dan juga aksesoris imlek yang siap untuk dipajang
dirumah.
Si asem manis yang
diliputi oleh kulit orange nya ini, tentu harus hadir dalam perayaan imlek.
Tidak hanya sebagai buah yang cocok untuk pencuci mulut sehabis makan, akan
tetapi cocok juga untuk dipajang dirumah. Pasar Glodok ini menjual beraneka
ragam Pohon berbuah jeruk, hingga pohon sakura yang digantungi dengan angpao
mini disekitarnya. Beda dengan Sijago merah yang menyala, tidak lain adalah
Lampion. Aksesoris ini dijual dengan berbagai macam bentuk, dari bentuk
standart seperti bulat, hingga yang menyerupai bentuk binatang, seperti babi,
naga, dan kambing.
Banyak juga dari aneka
permen hingga kacang-kacangan yang hadir dalam pasar glodok ini. 1 lorong pasar
glodok pennuh dengan penjual yang yang menjual aneka macam asinan buah, permen,
kacang, dan juga jelly. Tidak heran jika susah untuk mendapatkan tempat berdiri
diakarenakan keramaian yang terjadi didalam pasar glodok ini. Unik dari toko
toko yang lain, dipasar glodok ini, pembeli boleh lansung mencicipi camilan
yang ia sukai tanpa membayarnya. Tentu aturan “tidak membayar” alias gratis
akan sangat disukai oleh masyarakat khususnya penduduk di Indonesia. Tapi tetap
sebagai Mahluk sosial kita tetap harus membeli, walaupun bukan camilan atau
permen yang kita coba. Salah satu camilan permen yang ada didalam Imlek adalah
permen “kiamboy” asem manis dengan bungkus yang
bermacam-macam, merupakan permen yang selalu hadir dalam toples bening
dirumah. Kiamboy yang berasalkan dati buah buahan yang diasamkan, dibungkus
sedemikian rupa untuk menarik perhatian para pembelinya. Selain si asam manis,
tapi juga ada si coklat manis dibalut dengan lapisan bungkus emas yaitu Coklat
Koin. Jika jeruk dilambangkan sebagai pembawa hoki dan kesehatan, maka jika
coklat koin ini dilambangkan sebagai rejeki yang selalu melimpah kedalam hidup
kita. Pemanis ini merupakan favorite dari banyak jenis coklat lainya yang ada.
Bentuknya yang tipis serta lezat rasanya banyak digemari oleh anak-anak kecil
dan juga para orang dewasa. Selain menajdi makanan pemanis mulut, coklat koin
ini juga bisa dijadikan permainan bagi para anak-anak jika ingin mendapatlan
“angpao” berlebih dari para keluarga ataupun kerabat yang merayakan Imlek.
Beralih dari camilan dan lampion, Pasar Glodok ini juga
banyak sekali menjual keperpuan imlek lainya. Seperti baju Cong Sam, Angpao,
Kalender bernuansa Imlek, dan gantungan-gantungan berbentuk dengan guci emas. Letak
penjualan perlatan imlek ini tidak hanya ada disatu lantai, melainkan di berbagai
lantai hingga keluar jalanan. Sehingga akses masuk mobil pun sangat susah untuk
dilalui, dikakrenakan jalan yang seharusnya dijadikan untuk halu lalang
kendaraan, malah dijadikan untuk berjualan dan tempat makan pinggiran yang
digemari oleh banyak masyarakat. Ramainya pengunjung pasar glodok, membuat unik
dan pparas dari pasar ini semnagkin tercermin. Karena sebuah pasar bukanlah
tempat yang seharusnya kita hindari dikarenakan bau yang kurang sedap, tempat
yang jorok, tetapi melainkan tempat yang cocok untuk membuat kita mengetahui
lebih lagi apa yang ada didalam pasar. Seperti pasar glodok tentunya yang tidak
menjual sayur, akan tetapi menjual peralatan-peralatan yang dibutuh kan oleh
masyarakat seperti disaat imlek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar