Pernahkah kita bertanya-tanya apa yang terjadi di
dalam otak kita ketika kita marah, sedih, atau senang? Apakah yang sebenarnya
medorong diri kita untuk merasakan marah, sedih, atau senang? Jawabannya yang
tepat adalah seluruh saraf yang bekerja dalam tubuh kita. Bagaiamanakah bila
saraf tersebut berbentuk sebuah karakter yang nyata menyerupai mahluk hidup?
Oleh
Evita Bella (00000001934)
Pada
kesempatan ini saya akan me-review film animasi besutan Disney Pixar, berjudul
“INSIDE OUT”, yang akan menjelaskan kepada kita apa yang menggerakan emosi
kita. Film ini bercerita tentang
kehidupan seorang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Riley yang dari lahir
memiliki 5 wujud emosi yang mengendalikan pikirannya yaitu Joy(bahagia),
Fear(takut), Anger(marah), Disgust(jijik) dan Sadness(sedih). 5
wujud emosi ini tinggal di sebuah tempat di dalam pikiran riley yang disebut
markas besar, mereka disana memegang kendali pikiran riley dalam mengambil
sikap dalam kehidupannya sehari-hari.
Riley
merupakan anak yang ceria, pandai bermain hockey dan kehidupannya sangatlah
indah namun semua keadaan berubah ketika ayahnya mengalami kebangkrutan dan
harus pindah dari tempat tinggal lamanya yang bersalju di Minnesota ke kota san
fransisco. Sifat
ceria riley berubah menjadi kesedihan karena tanpa disengaja sadness memegang
bola kendali di pusat pikiran riley,sehingga joy segera mencari cara untuk
membuat riley kembali ceria akan tetapi hal tersebut malah membuat petaka bagi
joy karena ia harus terhisap keluar markas besar menuju pulau memori yang
letaknya jauh dari markas besar mereka. Pulau
memori ialah pulau yang tercipta dari memori bahagia yang dirasakan oleh
riley,ada pulau persahabatan, pulau hockey, pulau keluarga ,pulau canda dan
pulau kejujuran. Karena joy dan sadness terdampar di pulau memori mengakibatkan
fear , anger dan disgust yang memegang kendali pikiran riley dan semuanya jadi
berantakan karena keseimbangan riley berantakan tidak lagi bisa merasakan
senang ataupun sedih.
Sementara
joy dan sadness berusaha kembali ke markas besar , ketiga emosi lainnya mencoba
berbagai cara untuk membuat riley kembali ceria namun semuanya gagal,dan
ditambah lagi Anger mempunyai ide gila dan buruk yaitu membuat riley anak
berusia 11 tahun pergi sendiri kembali ke Minnesota menggunakan bus serta
mencuri kartu kredit dari dompet ibunya. Di
pulau memori joy dan sadness tersesat untungnya sadness sering membaca buku
panduan sehingga sadness dapat memberi arah jalan menuju markas kembali,di
tengah perjalanan mereka bertemu Bing-Bong yang merupakan teman khayalan masa kecil
riley,ia hadir untuk membantu joy dan sadness kembali ke markas pengendali
pikiran riley.
Untuk
kembali ke markas besar bukanlah hal mudah karena pulau-pulau kebahagiaan milik
Riley satu per satu hancur ,mereka harus mencari jalan menuju pemberhentian
kereta menuju markas besar, Bing-Bong menawarkan jalan pintas yang ternyata
sangat berbahaya bagi mereka ,mereka hamper saja musnah tetapi untungnya
semangat mereka untuk menolong riley membuat mereka berusaha keras dan akhirnya
selamat. Perjalanan
mereka belum selesai sampai ke pemberhentian kereta karena baru setengah
perjalanan kereta mereka mati dikarenakan riley sedang tidur,namun joy tidak
ingin riley lebih lama lagi mengalami kesedihan sehingga mereka pergi ke dunia
mimpi riley untuk membangunkan riley dari mimpinya dan membuat kereta kembali
berjalan.
Di
dunia mimpi, mereka mendapat masalah karena joy menginginkan hal hal lucu untuk
membangunkan riley ternyata gagal sehingga akhirnya mereka menggunakan badut
besar yang menyeramkan untuk membangunkan riley dan akhirnya rileypun bangun
dan kereta kembali berjalan.
Joy
tidak menginginkan sadness ikut ke markas karena ia tidak menginginkan riley
kembali bersedih,tetapi untungnya joy mendapat penglihatan dari bola memori
bahwa kesedihan juga membantu riley untuk bahagia dengan adanya simpati dan
penghiburan dari orang-orang terdekatnya.
Akhirnya
mereka kembali ke markas bersama tepat waktu sebelum riley pergi meninggalkan
kotanya dengan cara sadness mengambil alih pusat pikiran yang menjadikan riley
sedih untuk berpisah dengan kedua orangtuanya.
Riley
kembali ke rumah dan menceritakan semua isi hatinya kepada orangtuanya dengan
penuh rasa kesedihan ia menangis dan dibagian ini kita dapat merasakan
terharu,secara keseluruhan film ini menurut saya sangat bagus dan menyentuh.
Cocok untuk ditonton semua kalangan terutama bagi orang tua yang memiliki anak
yang masih berusia dibawah 12 tahun.
Melalui
film ini, kita dapat melihat bagaimana seluruh emosi kita harus seimbang dan
bekerja sama satu sama lain untuk menghasilkan sebuah harmoni dalam diri kita.
Namun, yang perlu diperhatikan bahwa emosi kita tidak bekerja sama persis
seperti film ini, dimana ketika kita kehilangan joy/kesenangan maka diri kita
akan di penuhi dengan rasa marah atau kecewa saja. Joy atau rasa senang dalam
diri kita tidak akan pernah hilang dan segala sesuatu tergantung dari diri
kita. Kitalah sebagai manusia yang menjadi kontrol dari seluruh sistem emosi
kita, jadi kita harus berhati-hati dalam mengatur emosi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar