19 September 2015

INSIDE OUT, Benarkah Film Ini Menggambarkan Sistem Emosi Kita?

     Pernahkah kita bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam otak kita ketika kita marah, sedih, atau senang? Apakah yang sebenarnya medorong diri kita untuk merasakan marah, sedih, atau senang? Jawabannya yang tepat adalah seluruh saraf yang bekerja dalam tubuh kita. Bagaiamanakah bila saraf tersebut berbentuk sebuah karakter yang nyata menyerupai mahluk hidup?
Oleh Evita Bella (00000001934)




     Pada kesempatan ini saya akan me-review film animasi besutan Disney Pixar, berjudul “INSIDE OUT”, yang akan menjelaskan kepada kita apa yang menggerakan emosi kita.  Film ini bercerita tentang kehidupan seorang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Riley yang dari lahir memiliki 5 wujud emosi yang mengendalikan pikirannya yaitu Joy(bahagia), Fear(takut), Anger(marah), Disgust(jijik) dan Sadness(sedih). 5 wujud emosi ini tinggal di sebuah tempat di dalam pikiran riley yang disebut markas besar, mereka disana memegang kendali pikiran riley dalam mengambil sikap dalam kehidupannya sehari-hari.


     Riley merupakan anak yang ceria, pandai bermain hockey dan kehidupannya sangatlah indah namun semua keadaan berubah ketika ayahnya mengalami kebangkrutan dan harus pindah dari tempat tinggal lamanya yang bersalju di Minnesota ke kota san fransisco. Sifat ceria riley berubah menjadi kesedihan karena tanpa disengaja sadness memegang bola kendali di pusat pikiran riley,sehingga joy segera mencari cara untuk membuat riley kembali ceria akan tetapi hal tersebut malah membuat petaka bagi joy karena ia harus terhisap keluar markas besar menuju pulau memori yang letaknya jauh dari markas besar mereka. Pulau memori ialah pulau yang tercipta dari memori bahagia yang dirasakan oleh riley,ada pulau persahabatan, pulau hockey, pulau keluarga ,pulau canda dan pulau kejujuran. Karena joy dan sadness terdampar di pulau memori mengakibatkan fear , anger dan disgust yang memegang kendali pikiran riley dan semuanya jadi berantakan karena keseimbangan riley berantakan tidak lagi bisa merasakan senang ataupun sedih.

     Sementara joy dan sadness berusaha kembali ke markas besar , ketiga emosi lainnya mencoba berbagai cara untuk membuat riley kembali ceria namun semuanya gagal,dan ditambah lagi Anger mempunyai ide gila dan buruk yaitu membuat riley anak berusia 11 tahun pergi sendiri kembali ke Minnesota menggunakan bus serta mencuri kartu kredit dari dompet ibunya. Di pulau memori joy dan sadness tersesat untungnya sadness sering membaca buku panduan sehingga sadness dapat memberi arah jalan menuju markas kembali,di tengah perjalanan mereka bertemu Bing-Bong yang merupakan teman khayalan masa kecil riley,ia hadir untuk membantu joy dan sadness kembali ke markas pengendali pikiran riley.

     Untuk kembali ke markas besar bukanlah hal mudah karena pulau-pulau kebahagiaan milik Riley satu per satu hancur ,mereka harus mencari jalan menuju pemberhentian kereta menuju markas besar, Bing-Bong menawarkan jalan pintas yang ternyata sangat berbahaya bagi mereka ,mereka hamper saja musnah tetapi untungnya semangat mereka untuk menolong riley membuat mereka berusaha keras dan akhirnya selamat. Perjalanan mereka belum selesai sampai ke pemberhentian kereta karena baru setengah perjalanan kereta mereka mati dikarenakan riley sedang tidur,namun joy tidak ingin riley lebih lama lagi mengalami kesedihan sehingga mereka pergi ke dunia mimpi riley untuk membangunkan riley dari mimpinya dan membuat kereta kembali berjalan.

     Di dunia mimpi, mereka mendapat masalah karena joy menginginkan hal hal lucu untuk membangunkan riley ternyata gagal sehingga akhirnya mereka menggunakan badut besar yang menyeramkan untuk membangunkan riley dan akhirnya rileypun bangun dan kereta kembali berjalan.
Joy tidak menginginkan sadness ikut ke markas karena ia tidak menginginkan riley kembali bersedih,tetapi untungnya joy mendapat penglihatan dari bola memori bahwa kesedihan juga membantu riley untuk bahagia dengan adanya simpati dan penghiburan dari orang-orang terdekatnya.
Akhirnya mereka kembali ke markas bersama tepat waktu sebelum riley pergi meninggalkan kotanya dengan cara sadness mengambil alih pusat pikiran yang menjadikan riley sedih untuk berpisah dengan kedua orangtuanya.

     Riley kembali ke rumah dan menceritakan semua isi hatinya kepada orangtuanya dengan penuh rasa kesedihan ia menangis dan dibagian ini kita dapat merasakan terharu,secara keseluruhan film ini menurut saya sangat bagus dan menyentuh. Cocok untuk ditonton semua kalangan terutama bagi orang tua yang memiliki anak yang masih berusia dibawah 12 tahun.


     Melalui film ini, kita dapat melihat bagaimana seluruh emosi kita harus seimbang dan bekerja sama satu sama lain untuk menghasilkan sebuah harmoni dalam diri kita. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa emosi kita tidak bekerja sama persis seperti film ini, dimana ketika kita kehilangan joy/kesenangan maka diri kita akan di penuhi dengan rasa marah atau kecewa saja. Joy atau rasa senang dalam diri kita tidak akan pernah hilang dan segala sesuatu tergantung dari diri kita. Kitalah sebagai manusia yang menjadi kontrol dari seluruh sistem emosi kita, jadi kita harus berhati-hati dalam mengatur emosi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar