KWAN IM DAN LIONG MERAH ITU, ICON KLENTENG TAI HIN BYO
Langit gelap, rintik hujan mulai bermunculan. Duarr… Duarr… bunyi letusan bertambah kencang dan gaduh. Nampak kilau merah kuning hijau menyala. meledak bagaikan gunung meletus.
Tepat pukul 12 malam. Jutaan umat Buddish berkumpul di depan pintu merah berlambang naga milik wihara Tai Hin Byo. Ratusan lilin raksasa mulai dinyalakan, lagu Xin Nian Dao mulai dimainkan. Xin Jia “tahun baru Imlek” tlah tiba.
Oleh Michelle Geraldine Irawan
Kamis (18/2) suasana jalan Ikan Kakap Teluk Betung, Bandarlampung yang biasanya selalu ramai pengunjung wisata oleh-oleh khas Lampung, tiba-tiba saja mendadak ramai jutaan jemaat yang hendak berdoa. Letaknya yang strategis membuat wihara Tai Hin Byo yang merupakan wihara tertua Umat Budhist di kota Lampung ini selalu menjadi pusat doa pada malam Xin Jia.
Wihara Tai Hin Byo dari tahun ke tahun selau dipercaya sebagai “kelenteng” yang memiliki patung dewa terlengkap. Namun diantara puluhan patung dewa dewi yang ada di sana, ada satu altar yang selalu mencuri perhatian pengunjungnya.
HONG KWAN IM (Patung Dewi Kwan Im berwajah merah) menjadi symbol utama vihara ini. Patung Kwain Im Merah ini termasuk patung yang unik dan jarang ditemui di Indonesia.
“ Patung ini katanya hanya ada satu di Indonesia. Di seluruh pulau Sumatera ya hanya inilah satu-satunya. Kalau mau cari lagi yang sejenis mungkin bisa di lain Negara.” Ujar Jessica yang merupakan muda mudi aktif Vihara Tai Hin Byo.
Keunikan yang lainnya juga terdapat saat menjelang perayaan imlek. Patung Hong Kwan Im ini biasanya dimandikan dengan air bunga beberapa hari sebelum Imlek. Jubah putih yang biasanya dikenakan Hong Kwan Im juga diganti dengan jubbah berwarna merah dengan kilau keemasan, disertai perhiasan dan mahkota emas yang menambah keagungannya. Bunga teratai yang diduduki sang Kwan Im pun diganti dengan teratai merah yang lebih besar ukurannya.
“jubbah diganti jadi warna merah keemasan itu ada artinya. Putih melambangkan kesucian dan kebersihan hati sang dewi, dan merah keemasan melambangkan kebahagian dan kesejahteraan serta menandakan keagungan sang dewi di dunia nirwani.” Jelas Lim Ki Kong salah satu pengurus Vihara Tai Hin Byo.
Untuk melakukan kegiatan sembahyang di altar Hong Kwan Im ini berbeda dengan cara sembahyang di altar lainnya, yang biasanya menggunakan 3 batang Hio. Lilin merah yang dikelilingi bunga teratai berbentuk gelas menjadi pengganti hio yang diletakkan di samping kanan dan kiri altar Hong Kwan Im.
Untuk mengakhiri ibadah malam Xin Jia, jutaan umat membakar baju Putih yang mereka kenakan saat sembahyang sebelumnya. Kemudian mengganti pakaian mereka dengan kaos berwarna merah yang telah disediakan oleh pengurus Vihara Tai Hin Bio yang artinya meninggalkan segala kesedihan dan keburukan pada gulungan kaos putih yang dibakar dan menyambut tahun baru dengan keceriaan yang dilambangkan dengan warna merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar