Sepasang suami istri yang sudah bekerja keras akhirnya dapat membangun rumah yang lebih besar di daerah Kembangan. Rumah tersebut sudah mereka tinggali saat rumah tersebut sudah hampir selesai dibangun. Mulut dari sang suami memang agak tajam bagaikan pisau sehingga kerap menyakiti perasaan orang-orang di sekitarnya, hingga suatu hari saat sang suami tengah mengawasi kuli-kuli yang membangun rumahnya bekerja, beberapa dari kuli tersebut melakukan kesalahan dalam pekerjaannya. Melihat kuli itu membuat kesalahan, sang suami langsung memarahi beberapa kuli bangunan tersebut. Tak hanya memarahi, sang suami juga memaki bahkan kadang Ia menendang kuli itu. kejadian itu berulang hingga beberapa kali. Kuli-kuli itu tetap melakukan pekerjaan mereka karena dari hasil pekerjaan itulah mereka mendapatkan nafkah. Walaupun hati agak tersayat, namun mereka tetap tabah.
Suatu malam, saat sepasang suami istri itu sedang tidur lelap, terdengar dobrakan agak kencang sehingga membangunkan mereka berdua. Mereka langsung keluar dari kamar dan memeriksa asal dan penyebab dari suara tersebut. Ternyata ada dua orang memasuki rumah mereka. Dua orang tersebut mungkin kaget karena mereka kira mereka memasuki rumah kosong yang tengah dibangun. Tanpa ragu kedua orang tersebut memukuli sang suami hingga tak sadarkan diri. Sang istri hendak melarikan diri, tetapi sayangnya salah satu dari orang tak dikenal itu berhasil menangkapnya dan beberapa kali pula memukul sang istri. Lalu mereka berlari keluar rumah seusai memukuli sepasang suami istri tersebut.
Sang istri ternyata masih bisa menyadarkan diri dan segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwenang. Sang suami langsung dilarikan di rumah sakit, dan sesampainya di rumah sakit, sayangnya, sang suami tidak bisa terselamatkan karena terjadi pendarahan di bagian kepala. Sang istri dirawat sesaat karena mengalami shock dan sedikit memar.
Beberapa lama kemudian, sang istri ingat bahwa pada saat kejadian itu, kedua orang yang mendobrak masuk tidak memakai penutup wajah dan sang istri bisa mengingat kedua wajah tersebut. Wajah yang dilihatnya setiap hari saat memasuki rumah. Ternyata kedua orang tersebut adalah kuli yang membangun rumahnya, yang kerap disakiti dengan kata-kata maupun fisik.
Dwipantara Oe
00000001864
Tidak ada komentar:
Posting Komentar