-
Hiburan rakyat di Jakarta hampir punah. Di era globalisasi ini masyarakat lebih
banyak berlomba-lomba mencari ke eksistensian diri tanpa memikirkan sekitarnya,
dibalik itu semua, salah satu hiburan rakyat sejak dulu masih setia menjadi
hiburan alternative bagi masyarakat di ibu kota, Pasar Malam.
Pasar
Malam, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Tempat hiburan rakyat yang
menyajikan berbagai macam permainan dan juga aneka dagangan. Semua tersaji
dalam kemeriahan, dalam suasana malam yang hingar dan penuh keceriaan. Ada ciri
khas berupa permainan-permainan untuk anak-anak dan juga dagangan yang digelar
membuat pasar malam menjadi khas dan mudah dikenali.
Sejarah
pasar malam di Indonesia memang cukup panjang. Dibawa sejak ratusan tahun lalu
oleh para pedagang Cina yang datang ke Indonesia sambil menjajakan keramik atau
rempah-rempah. Pasar malam pertama tercatat di Chang’an salah satu kota
terbesar di zaman Dinasti Sui di Tiongkok kuno. Di zaman tersebut, penyelenggaraan
pasar diatur secara ketat oleh kekaisaran. Hingga pada 965 di zaman Dinasti
Song, kekaisaran menghapuskan larangan berdagang setelah tengah malam.
Pasar
malam dahulu dengan sekarang tentulah berbeda, perubahan zaman membuat pasar
malam mengalami pasang surut, perubahan dalam penyajian juga berbeda ini
disesuaikan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Dulu di era 90-an pasar
malam identik dengan tampilan karnaval adanya arena bermain seperti komedi
putar, bianglala, rumah hantu dan permainan lainnya. Pasar di era tersebut
lebih menyajikan hiburan dengan tema permainan modern tetapi dengan konsep
ruang yang terbatas. Anak-anak masa itu
sangat senang bila diajak berkunjung ke pasar malam kala itu mengingat sedikitnya
mall yang berdiri di Jakarta masih sangat sedikit serta banyaknya tempat atau
lahan kosong seperti lapangan terbuka masih banyak untuk dijadikan lokasi
tempat pasar malam beraksi. Sedikitnya hiburandan wahana permainan
dikala itu Pasar malam menjadi primadona atau acara yang ditunggu –
tunggu oleh banyak masyarakat ekonomi menengah
maupun ekonomi menengah kebawah mengingat harga karcis masih terbilang
murah yaitu mulai dipatok Rp. 250,- sampai dengan Rp.500,- sangat murah bukan.
Dengan merogoh harga tiket masuk yang
murah sudah tentu masyarakat antusias untuk mengunjungi acara pasar malam yang
dianggap sebagai acara perhelatan yang besar dan meriah.
Di
era pasca reformasi sekarang ini dimana perubahan harga dan kebutuhan pokok
menjadi suatu momok bagi sebagian kalangan masyarakat ekonomi ke bawah
menjadikan sebagian dari mereka kurang memperdulikan kebutuhan hiburan karena
mereka lebih memikirkan kebutuhan perut masing-masing. Perhelatan akbar seperti
pasar malam semakin kurang diminati seiring dengan pola pandangan masyarakat
yang berubah dan juga mulai padatnya penduduk sehingga lahan kosong yang makin
sedikit membuat acara pasar malam yang
eksis di era 90-an tersebut semakin terhimpit. Pada tahun 2000 awal saat
pemerintah mulai menggerakan pasar murah berbasis kerakyatan membuat masyarakat
beralih meniggalkan konsep pasar malam era 90-an yang lebih banyak menyajikan
hiburan permainan dan jajanan. Dari awal tahun tersebut hingga sekarang konsep
yang berawal dari pasar murah sembako menumbuhkan ide masyarakat untuk
berjualan dengan waktu dan tempat yang cukup fleksibel ini dilakukan karena
sebagian pedagang di Jakarta belum bisa mengisi dan menebus pembayaran toko
pasca kerusuhan tahun 1998. Banyak nya toko dan pasar tradisional yang terbakar
membuat para pedagang berhijra ke tempat-tempat yang padat penduduk.
Pasar malam di Komplek Hankam Kemanggisan
Palmerah, merupakan pasar malam yang besar dengan kelengkapan pedagang dan
pengunjung yang sangat ramai. Lokasi pasar malam ini memang sangat strategis
selain di kelilingi tempat tinggal penduduk yang padat lokasi ini juga sangat
luas sehingga mampu menampung berbagai macam pedagang dan juga menyediakan
tempat parkir yang cukup luas. Asal muasal lokasi ini dijadikan tempat pasar
malam tidak terjadi begitu saja sejak tahun 2000-an. .
Hal
ini di iyakan oleh salah satu pengunjung Pasar Malam “kalo saya sich itu dek,
cari hiburan mumet dirumah ajak anak-anak aja kesini daripada ke mall ongkos
nya mahal belum barang-barang juga mahal, jajanan nya juga mahal disini murah
meriah dan lengkap apa aja ada”, ujar ibu Yati, yang menemani anaknya bermain
di Pasar Malam.
Kita
biasa menyebutnya Pasar Malam atau Pasar Kaget, disebut seperti itu karena
diadakan mulai menjelang magrib sampai sekitar jam sembilan malam “bukanya
biasanya jam 5 sore tapi kalo saya sich lebih awal karena siap-siap beresin
dagangan dan biar dapet tempat yang enak”, jelas Kardi, salah satu pedagang di
Pasar Malam Hankam.
Pasar malam di
komplek Hankam ini memang cukup memiliki daya tarik tersendiri selain menyajikan tempat dagangan yang luas,
kelangkapan jenis barang yang diperdagangkan, dipasar malam ini juga terdapat
tempat makan yang murah sesuai dengan kantong para remaja. Kerlap-kerlip lampu
di Pasar Malam ini menjadi tampilan yang menarik tempat ini. Pasar malam ini
ramai dikunjungi oleh banyak orang mulai dari orang tua, remaja dan anak-anak.
Mereka datang dengan tujuan untuk membeli barang kebutuhan ada juga yang Cuma
ingin jalan-jalan menghibur diri sambil menikmati ragam jajanan yang ada.
Seperti Roni dan teman-temannya, mereka salah satu remaja yang sering
menghadiri pasar malam di Komplek Hankam, mereka beranggapan bahwa pasar malam
adalah tempat nongkrong yang sesuai karena aman dan nyaman. “ Pasar Malam
disini cocok banget buat anak remaja kaya saya dan teman-teman disini Feizal Kemal Santoeso
00000002079
Tidak ada komentar:
Posting Komentar