Hari yang cerah bertaburan dengan wajah yang bergembira. Akhir pekan bukanlah
penghalang untuk tetap beraktifitas. Menjalani hari-hari untuk membuat sebuah
karya seni tradisional yang sungguh indah sudah biasa dilakoni oleh kebanyakan
masyarakat di kota ini. Kota Pekalongan, kota yang sangat dikenal dengan
sebutan "Kota Batik" ini memang memiliki sejuta keindahan ketika kita
datang mengunjungi dan melihat segelintir orang yang sedang membatik.
Batik merupakan warisan budaya kita yang harus terus dilestarikan.
Sungguh sangat kaya Bangsa ini akan kebudayaan-kebudayaan didalamnya. Membuat
Batik ialah suatu mata pencaharian pokok dari kebanyakan warga di Kota
Pekalongan. Soejardi (52) contohnya, sudah menekuni kerjaninan batik sejak 30
tahun lalu, ia tidak pernah merasa bosan untuk melakukan hal yang dirasa banyak
manfaat bagi orang banyak ini. "Mebuat Batik tidak hanya sekedar
membuatnya begitu saja, berpuluh-puluh tahun saya merasa menjadi bagian dalam
mewariskan budaya Indonesia dan saya merasa perlu untuk tetap menjaganya."
ujar bapak dari 7 anak ini. Dengan bermodal canting setiap hari, Soejardi
mendapat penghasilan yang kiranya cukup, karena ia berhasil menyekolahkan
ketujuh anaknya. Masih banyak lagi tentunya "pahlawan" kebudayaan
bangsa kita seperti Soejardi.
Kota Pekalongan merupakan kota yang sangat sederhana tetapi
memiliki banyak kekayaan didalamnya. Sebut saja, kota ini pernah mendapatkan
predikat sebagai Kota Kreatif Dunia untuk kategori Kerajinan dan Kesenian
Rakyat oleh UNESCO. Hal tersebut merupakan prestasi yang luar biasa bagi bangsa
ini karena Pekalongan merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang berhasil
mendapatkan penghargaan tersebut.
![Description: Macintosh HD:Users:adisutrisno:Pictures:DJAVVA:Pekalongan, Aug 27:IMG_9608.JPG](file://localhost/Users/adisutrisno/Library/Caches/TemporaryItems/msoclip/0/clip_image002.png)
Meinia Mutiara Sari
00000001021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar