Menyantap Daging Ular? Siapa
Takut….
Kalista M Dewi 00000003816
Siapa yang tidak takut dengan binatang yang memiliki tubuh
meliut-liut panjang dan berbisa ini? Ular memanglah binatang bagi siapapun yang
melihatnya akan langsung berteriak histeris dan juga merasa geli. Selain dari
tekstur badannya yang licin, panjang dan juga bersisik, ular merupakan binatang
yang berbahaya karena bisanya yang mematikan. Tapi nampaknya deskripsi tersebut
sangatlah berbeda dengan tanggapan penjual dan pengunjung tenda Mahkota Cobra
ini.
Suasana
tenda Mahkota Cobra pada malam itu (7/04) memang berbeda dari tenda-tenda kaki
lima di sekitarnya yang menjual makanan yang biasa ditemui di tempat kaki lima
lainnya seperti sop kaki kambing dan juga sate Madura. Nampak seorang
pengunjung yang sudah tidak sabar ingin menyantap pesanannya di dalam tenda
yaitu adalah sate ular kobra dengan darahnya. “Ya, saya sedang menunggu darah
ular kobra itu di dalam cangkir kecil, lalu dagingnya nanti dijadiin sate” Ujar
Hendra (70) sambil menunjuk kearah dapur dimana seorang pekerja sedang memeras
darah ular bak memeras baju basah yang sudah tidak ada kepalanya itu. Bagi
kebanyakan orang, ular masih menjadi makanan yang aneh untuk dikonsumsi karena
binatang tersebut tergolong dengan makanan ekstrim yang jarang digemari oleh
orang Indonesia. Akan tetapi rupanya tenda Mahkota Cobra yang berlokasi di
jajanan kaki lima Gading Serpong Paramount ini tidak merasa ular sebagai
makanan yang taboo karena minat pengunjungnya yang kian berdatangan terus.
“Darah ularnya ini nggak amis sama sekali. Malahan terasa manis. Ini di
dalamnya juga ada sum-sum ularnya dicampur” Ucapnya sambil menenggak habis
cangkir berisi darah ular. Hendra yang merupakan pengunjung setia tenda ini
mengakui bahwa pada awalnya rasa penasaranlah yang menggiringnya untuk
mencicipi daging ular, setelah mengetahui khasiat dari darah ular cobra yang
dikonsumsinnya ia langsung ketagihan. Ia sering mengeluh pada awalnya mengenai
kesehatan rematik yang ia miliki, ternyata setelah meminum darah ular secara
berkala rematiknya berkurang dan ia pun mendapatkan keuntungan lainnya.
Yoyo adalah
juru masak sekaligus pemilik tenda Mahkota Cobra. Ia menyetujui bahwa darah
ular memiliki khasiat yang sangat tinggi. Selain rematik, darah ular bisa
membantu membersihkan alergi pada kulit sehingga nampak lebih bersih. “Untuk
stamina darah ular ini sangat bagus, minum sekali aja itu udah bisa kerasa
pebedaannya.” Ujarnya dengan sangat yakin. Bekerja selama 10 tahun di restoran
yang menghidangkan ular ini membuatnya memberanikan diri untuk membuka tenda miliknya sendiri, yang
pada akhirnya sudah bertahan selama 2 tahun ini. Hal itu menjadikannya seorang expert dalam soal menyoal memasak daging
ular.
Daging ular
pun memiliki kriteria sebelum dimasak, sama halnya seperti makanan lainnya.
Ular yang akan diminum darahnya harus merupakan ular cobra sehabis itu
dagingnya dapat dimasak menjadi sup, digoreng ataupun di sate sesuka hati
pelanggannya. Ular cobra yang disediakan di dalam tenda tersebut dikirim secara
hidup-hidup dari Purwokerto sehingga ketika ingin diperas darahnya akan terasa segar,
tidak membusuk dan menggumpal. “Jadi ini darahnya dicampur dengan arak, sama
madu. Biar nggak bau amis.” Ucap Yoyo menjelaskan mengenai cara darah itu
dihidangkan.
Selain
kobra, ular piton pun turut dihidangkan.
Berbeda dengan daging ular kobra yang terasa seperti ayam namun lebih
kenyal, piton memiliki struktur daging yang lebih empuk. Cara pengirimannya pun
berbeda, ular piton biasanya dikirim dengan struktur sudah dipotong-potong dan
sudah dibersihkan sehingga tinggal dimasak saja. Namun kedua jenis ular
tersebut berasal dari tempat yang sama. “Kalau sekarang ini memang lagi musim
dan banyak ular cobra jadi gampang dikirimnya. Tapi kalo lagi nggak musim kita
banyakin stok daging piton, selalu ada soalnya.” Tutur Yoyo. Ternyata ular yang
berbisa memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi, maka dari itu penjual
makanan ekstrim ini tidak akan sembarang memilih ular sawahan untuk disantap.
“Ular
cobra saya paling suka, ya paling enak kalau di sate.” Ungkap Sadi (52) yang
juga pelanggan mingguan tenda Mahkota Cobra di Serpong ini. Ia awalnya kaget
melihat tenda dengan gambar ular diantara makanan kaki lima lainnya disini,
pada saat itu isterinya menyuruh dia untuk bereksperimen dengan makanan ekstrim
tersebut, yang pada akhirnya masih sering ia santap sampai sekarang.
Menjadi
seorang pemilik tenda makanan ekstrim bukanlah hal yang mudah bagi Yoyo. Banyak
pekerja-pekerja lainnya yang masih menghindari untuk bekerja di dapur yang
dipenuhi dengan binatang berbisa ini. Kebanyakan orang masih beranggapan bahwa
tak semestinya ular dikonsumsi, lagi pula mereka tidak ingin membahayakan
keselamatan mereka di dapur. “Iya dulu
kita bertiga, tapi yang satu baru 2 bulan kerja udah keluar ketakutan megang
ular. Kan susah kalau kerja ketakutan begitu” Adi yang merupakan pegawai
satu-satunya Yoyo menjelaskan sambil tertawa.
Pekerjaan
Yoyo yang dianggap langka ini justru didukung oleh keluarganya. Dengan menjual
10 kilogram daging ular dalam sehari mampu menopang biaya hidup keluarganya, Ia
mengaku dengan senang hati akan terus menghidangkan makanan ekstrim ini.
”Tetangga-tetangga yang berjualan di sebelah saya juga nggak pernah mengeluh
kok dengan saya. Mereka malah senang menyaksikan proses ularnya dimasak, malah
ada yang nyobain juga” Ungkap Yoyo
dengan gembira. Ia berharap warga Indonesia akan lebih banyak lagi yang berani
menyantap daging ular ini sekaligus bisa merasakan khasiat kesehatan yang ada
dalam darah ular cobra di dalam tenda Mahkota Cobra miliknya itu.
HOT PROMO :
BalasHapus- Bonus Cashback Mingguan Hingga 15%
- Bonus Refrensi 2,5% Seumur Hidup
- Bonus Rollingan Casino 0.8%
- Bonus Rollingan Mingguan Sportbook Refferal 0,1%
silakan bosku ^_^
Discount 4D : 66.00% , 3D : 59.5.00% , 2D : 29.5.00%
Kombinasi = 5%
Shio = 12%
Colok Angka (1A) = 5%
Colok Macau (2A) = 15%
Colok Naga (3A) = 15%
Colok Jitu = 8%
jika ada kendala silahkan hubungi ke live chat kami ya bosku ^^
kami siap membantu bosku 24jam :)
di tunggu kedatangan nya kembali bosku ^^